Acay Diperintah Angkat Jenazah Yosua: Sempat Kesulitan Diangkat ke Tandu

Acay Diperintah Angkat Jenazah Yosua: Sempat Kesulitan Diangkat ke Tandu

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 27 Okt 2022 08:57 WIB
AKBP Ari Cahya alias Acay (pertama dari kanan/pegang mic)-(Zunita-detikcom)
Foto: AKBP Ari Cahya alias Acay (pertama dari kanan/pegang mic)-(Zunita-detikcom)
Solo -

AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay mengaku sempat diperintah Ferdy Sambo untuk mengangkat jenazah Brigadir N Yosua Hutabarat di lokasi kejadian Duren Tiga. Acay mengungkap saat itu jenazah Yosua sudah ada di dalam kantong jenazah.

"Kemudian yang diturunkan oleh petugas ambulans itu tandu safe and rescue. Kemudian Pak FS (Ferdy Sambo) masuk ke dalam bersama si petugas ambulans tersebut dan memanggil saya, 'Cay, tolong bantu angkat jenazah'. Saya lihat ke dalam posisi jenazah itu sudah ada di dalam kantong, namun kesulitan untuk diangkat ke tandu," ujar Acay saat menjadi saksi kasus merintangi penyidikan pembunuhan Yosua dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, demikian dilansir detikNews, Rabu (26/10).

Acay awalnya menceritakan dia datang karena ditelepon Ferdy Sambo sekitar pukul 17.30 WIB, Jumat (8/7). Acay mengaku sempat melihat jenazah Yosua tergeletak di dalam rumah dinas Sambo sebelum ambulans datang untuk mengangkut jenazah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acay mengaku juga sempat bertanya kepada Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E di rumah Sambo. Acay menyatakan Richard mengaku telah menembak Yosua.

"Saya tanya Ricky, ada apa? 'Iya, Ndan, ada tembak-menembak dengan Yosua', sambil dia menunjuk ke arah Richard yang ada di sebelah kanan saya. Saya tanya, 'kamu (tembak) Yosua?'. (Dijawab) 'Siap, Ndan'. (Saya tanya lagi) 'Kamu yang nembak?'. Dengan mimik yang tenang, dia mengatakan 'Siap, Ndan, saya yang nembak'," ujar Acay.

ADVERTISEMENT

Awal Mula Acay Lihat Jenazah Yosua

Awalnya Acay tidak tahu siap sosok yang tergeletak itu, kemudian ia pun bertanya kepada Ferdy Sambo mengenai siapa orang yang tergeletak itu. Dikutip dari detikNews, Acay mengatakan awalnya dirinya ditelepon Sambo sekitar pukul 17.30 WIB, Jumat (8/7).

Dia mengaku datang ke rumah Sambo bersama AKP Irfan Widyanto, yang kini menjadi terdakwa kasus merintangi penyidikan pembunuhan Yosua. Menurut Acay, Sambo saat itu sedang duduk sambil merokok di luar rumah. Dia mengatakan wajah Sambo terlihat memerah saat itu.

"Sampainya di sana, terdakwa (AKP Irfan) hanya di luar. Saya tak tahu aktivitas apa. Karena saya pribadi dipanggil Pak FS. Kurang lebih setelah saya di pagar posisi Pak FS di meja merokok sendirian menggunakan celana PDL dengan wajah yang tidak seperti biasanya, wajahnya merah seperti kecewa. Setelah habis rokoknya, baru saya sampaikan, 'Mohon izin, Jenderal, saya Acay'," ucap Acay saat menjadi saksi untuk AKP Irfan di PN Jakarta Selatan, kemarin.

Selanjutnya Acay pun masuk ke rumah Sambo. Saat itu, katanya, ada seseorang yang terlihat tergeletak di dekat tangga. Acay mengaku bertanya ke Sambo siapa orang yang tergeletak itu. Dia mengatakan Sambo menyebut orang yang tergeletak itu adalah Yosua.

"Saya masuk garasi menuju dapur. Ini posisi masih di dapur terlihat seseorang tergeletak di sebelah tangga, 'Mohon izin Jenderal siapa dia?'. Dijawab 'itu Yosua, kurang ajar dia melecehkan ibu' katanya. Saya lupa ditembak atau tertembak, tapi yang jelas ada peristiwa tembak-menembak antara Yosua dengan yang lain dan di dalam sudah ada anggota Provos empat sampai lima (orang)," ucapnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)


Hide Ads