Mendatangi Rumah Disebut 'Markas Konsorsium 303' di Jaksel, Ini Hasilnya

Nasional

Mendatangi Rumah Disebut 'Markas Konsorsium 303' di Jaksel, Ini Hasilnya

Tim detikX - detikJateng
Selasa, 27 Sep 2022 21:26 WIB
Ilustrasi permainan judi
Ilustrasi judi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sezeryadigar)
Solo -

Indonesia Police Watch (IPW) menduga rumah di Jalan Gunawarman Nomor 1, Jakarta Selatan sebagai markas Konsorsium 303. Lalu seperti apa rumah itu saat ini?

Dilansir detikX, Selasa (27/9/2022), rumah tersebut tampak berantakan dan perabotannya telah dipindahkan. Suara palu bergemuruh menghancurkan rumah berkelir cokelat itu. Bangunan mewah itu kini akan disulap menjadi restoran Korea.

Seperti diketahui sebelumnya Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso bicara soal markas judi online Konsorsium 303 hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri, yakni di Jalan Gunawarman Nomor 1, Jakarta Selatan. Konsorsium 303 merupakan istilah yang diambil dari Pasal 303 dalam KUHP terkait tindak pidana perjudian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isu ini merebak melalui peredaran lembaran berisi struktur beberapa petinggi Polri yang dituduh menjadi beking jaringan judi online.

Sugeng menuturkan IPW sejak tahun 2020 menduga rumah itu milik Direktur Utama PT Robust Buana Tunggal (RBT) Robert Priantono Bonosusatya.

ADVERTISEMENT

"Itu lokasinya di Jalan Gunawarman, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri, tepatnya di sebelah Kafe Sofi," katanya kepada reporter detikX.

Sejak saat itu pula, IPW menemukan indikasi Robert merupakan bos judi online wilayah Jakarta.

"Saat itu, zamannya almarhum Pak Neta (S Pane), saat itu dia (Robert) tidak membantah, lalu ada statement dari Kamaruddin Simanjuntak (pengacara keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat). Kalau sekarang dia keberatan, kan akan menjadi perhatian," tuturnya.

Namun, penelusuran tudingan IPW soal lokasi markas judi berujung nihil. Hasil investigasi detikX mengungkap sejak 2021 rumah itu dimiliki PT The Master Steel.

Saat ini rumah itu telah disewakan kepada seorang warga negara Korea.

Seorang petugas satpam kompleks Gunawarman, Febry, mengatakan rumah itu terakhir dihuni pada 2018. Semenjak itu, rumah mewah itu kosong dan akhirnya dijual.

Febry meragukan adanya aktivitas perjudian di rumah itu.

Senada dengan Febry, Edi, pemilik warung yang telah berdagang selama 32 tahun di depan rumah itu juga meragukan tudingan IPW. Ia tak pernah melihat sesuatu yang mencurigakan. Menurutnya, rumah itu kosong selama bertahun-tahun.

Polisi memang sering hilir mudik di sekitar kompleks rumah itu. Namun Edi mengatakan hal itu karena ada rumah seorang petinggi Polri yang berlokasi kurang dari 50 meter dari rumah itu.

"Bukannya menutupi ya, tapi kok saya ragu kalau rumah itu digunakan untuk yang aneh-aneh (markas judi). Saya tiap hari dagang dari jam 8 pagi sampai 10 malam, nggak ada sesuatu yang mencurigakan, tuh. Rumah ini sudah lama kosong. Pemilik sebelumnya pun saya kenal baik," kata Edi kepada reporter detikX.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

Tim detikX berupaya memastikan ulang kepada Sugeng Teguh Santoso, apakah betul rumah berkelir cokelat di Jalan Gunawarman Nomor 1 itu adalah yang diduga IPW sebagai markas judi. Sugeng membenarkan. "Iya, itu dari dua tahun lalu IPW angkatnya," katanya.

Diwawancara terpisah, Robert Priantono Bonosusatya membantah rumah di Jalan Gunawarman Nomor 1 itu miliknya. Dia mengaku memang memiliki rumah di daerah itu, tetapi bukan di rumah yang dimaksud oleh IPW.

"Bukan. Yang benar (Jalan Gunawarman) Nomor 31 dan 33," ujarnya kepada reporter detikX.

Pantauan detikX pada Minggu (25/9) rumah mewah berwarna putih itu tampak sepi. Sumber lain detikX yang telah belasan tahun bermukim di sana mengatakan, sejak sekitar 2010, rumah itu dipakai untuk kantor PT RBT.

Menurut dia, setiap hari ramai berjejer mobil karyawan parkir di sekitar Taman Gunawarman.

Sumber ini menambahkan, sejak 2019 rumah itu selalu didatangi oleh purnawirawan petinggi polisi hingga jenderal aktif. Setiap hari pula ada penjagaan dari anggota Brigade Mobil (Brimob) dan mobil patwal terparkir rapi di depan rumah Robert.

"Ya pasti selalu ada penjagaan setiap hari kerja, satu sampai dua Brimob-lah yang jaga," kata sumber ini.

Tim detikX telah berupaya mengkonfirmasi soal aktivitas rumahnya yang janggal kepada Robert. Namun, hingga artikel ini terbit, detikX belum mendapatkan jawaban.

Adapun Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut hingga kini Timsus belum memiliki informasi apa pun soal Konsorsium 303.

"Ya kalau hanya dugaan-dugaan dari orang luar, ya nggak apa-apa, kami dengerin. Kami jadi bagian dari timsus. Artinya, timsus belum ada informasi tersebut. Ingat ya, timsus bekerja sesuai dengan fakta-fakta hukum," katanya pekan lalu.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)


Hide Ads