Harga Sewa Private Jet Brigjen Hendra Diduga Miliaran!

Nasional

Harga Sewa Private Jet Brigjen Hendra Diduga Miliaran!

Tim detikX - detikJateng
Selasa, 27 Sep 2022 17:15 WIB
Brigjen Hendra Kurniawan dan istri, Seali Syah.
Foto: Brigjen Hendra Kurniawan dan istri, Seali Syah. (Foto: dok. Mrs. Seali HK)
Solo -

Mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan naik private jet ke Jambi untuk memenuhi perintah Irjen Ferdy Sambo menemui keluarga Brigadir Yoshua pada Juli lalu. Diperkirakan harga sewa pesawat itu mencapai miliaran rupiah.

Mengutip dari detikX, pengamat aviasi Alvin Lie memperkirakan ongkos penerbangan pesawat T7-JAB sebesar USD 25-30 ribu per jam. Jika ditotal, kata Alvin, ongkos terbang Jakarta-Jambi-Jakarta sekitar Rp 1,2 miliar.

"Itu perkiraan kasar saja buat saya," kata Alvin kepada detikX.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Boyamin Saiman menduga anggaran sebesar itu tidak mungkin dikeluarkan dari anggaran kedinasan kepolisian. Menurutnya kemungkinan besar fasilitas jet pribadi yang digunakan Brigjen Hendra dkk merupakan bentuk gratifikasi kepada kepolisian.

"Saya menduga itu gratifikasi karena bisa saja menyewa murah, dapat diskon, atau bahkan gratis. Atau dibayar belakangan. Itu saja kan juga sudah termasuk fasilitas," kata Boyamin kepada awak media pada Kamis (22/9).

ADVERTISEMENT

Melacak Pemilik dan Penyewa Private Jet

Pesawat T7-JAB, private jet berjenis Raytheon Hawker 850XP disebut digunakan mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan ke Jambi pada 11 Juli 2022 untuk menjalankan perintah Irjen Ferdy Sambo. Siapa pemilik dan atau penyewanya?

detikX melansir T7-JAB berstatus private owner (nama pemilik dirahasiakan) dan dioperasikan oleh ACAM Pte Ltd. Juru bicara sekaligus Chief Pilot ACAM Pte Ltd Aloysius Sigit Haryono membenarkan pesawat T7-JAB memang pernah terbang ke Jambi dan Jakarta pada dua tanggal 11 Juli 2022.

ACAM, kata Sigit, merupakan operator sekaligus pemilik pesawatnya. Namun Sigit mengatakan ACAM tidak tahu-menahu soal siapa yang menumpangi T7-JAB pada tanggal tersebut.

"Benar kami operatornya. Tapi waktu itu kami hanya meminjamkan pesawat ke PT Elang Lintas Indonesia (ELI). Istilahnya sharing hours gitu," jelas Sigit saat dihubungi reporter detikX pada Kamis (22/9).

Tim detikX kemudian mendatangi kantor PT ELI di Ruko Dynasty Walk Block 29 C/1, Jalan Jalur Sutera, Tangerang Selatan, pada Jumat, (24/9). Tidak tampak ada aktivitas berarti di kantor tersebut.

Staf dan manajemen inti perusahaan tidak ada di kantor. Hanya ada seorang pekerja kebersihan kantor yang tinggal di sana. Namun sia mengaku tidak tahu-menahu soal aktivitas bisnis PT ELI.

Ruang tunggu kantor itu tampak sedikit berantakan. Sejumlah dokumen terlihat berserakan di mana-mana.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

Di dindingnya terpampang beberapa foto dan sertifikat aviasi. Dalam Sertifikat Operator Pesawat Udara yang tergantung di dinding, Komisaris Utama PT ELI Anthonio mencantumkan nomor telepon dan alamat e-mail-nya. Namun, ketika dihubungi, nomor telepon maupun alamat e-mail tersebut ternyata salah.

Dalam dokumen Administrasi Hukum Umum (AHU) PT ELI yang tim detikX dapatkan, perusahaan ini didirikan pada 17 Januari 2012. Para pemegang sahamnya, antara lain, Paulus Lulus Edisarnowo, Andri Setiawan, dan Anthonio. Secara berurutan, mereka menjabat komisaris, direktur, dan komisaris utama.

Melalui Sigit, Direktur Operasional PT ELI mengatakan mereka telah menunjuk Ambar Kurniawan sebagai juru bicara. Ambar merupakan staf marketing di PT ELI yang nomor ponselnya tercantum dalam laman resmi perusahaan.

Kepada tim detikX, Ambar mengaku dia yang menerima pesanan sewa pesawat pada 11 dan 13 Juli 2022. Namun Ambar mengaku tidak ingat siapa yang menyewa pesawat tersebut.

"Karena kami ini hanya kayak warung. Namanya broker. Jadi, kalau ada yang sewa, ya kami layani. Tidak tahu dan tidak mau tahu juga siapa yang beli," jelas Ambar saat dihubungi reporter detikX via telepon pada Jumat, 23 September lalu.

"Tidak ada catatan (pembukuan keuangan dan pelanggan). Karena kami ini masih bekerja tradisional," tambah dia.

Sumber detikX mengatakan penyewa pesawat T7-JAB ke PT ELI itu adalah seorang konglomerat yang tinggal dan berkantor di Tangerang. Namanya juga diduga terkait dengan Konsorsium 303. Bisnis konglomerat ini mencakup perusahaan otomotif hingga properti. Tim detikX telah menyambangi dua kantor pengusaha ini di Tangerang. Namun, sampai naskah laporan mendalam ini diterbitkan, pengusaha tersebut belum juga menjawab permohonan wawancara kami.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads