Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim mengungkap suasana tegang yang sempat mewarnai sidang etik Irjen Ferdy Sambo. Ketegangan terjadi saat hakim meminta Ferdy Sambo untuk jujur memberikan keterangan.
Dilansir detikNews, ada lima jenderal menjadi hakim sidang etik Sambo. Kelimanya yakni Ketua Sidang Komisi Kode Etik sekaligus Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Komjen Ahmad Dofiri, Wakil Ketua Komisi Sidang Etik sekaligus Gubernur PTIK Irjen Yazid Fanani, Anggota Komisi Sidang Etik sekaligus Wakil Inspektorat Umum (Wairwasum) Irjen Tornagogo Sihombing, Anggota Komisi Sidang Etik sekaligus Kadiv Propam Irjen Syahardiantono, dan Anggota Komisi Sidang Etik sekaligus Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Barhakam Polri, Irjen Rudolf Alberth Rodja.
Mabes Polri sendiri mengizinkan pihak dari Kompolnas untuk menyaksikan langsung sidang etik Ferdy Sambo. Kehadiran Kompolnas dalam sidang untuk menjaga transparansi.
Yusuf mengatakan, suasana tegang tercipta saat hakim meminta kepada Sambo untuk tidak memberikan keterangan bohong.
"Hakim punya gaya masing-masing, ada yang lembut cara bertanya. Secara substansi 'kalian semua harus jujur, memberikan keterangan yang benar, jangan keterangan bohong, karena keterangan berbohong, keterangan palsu itu adalah pidana', jadi itu. Jadi dalam suasana tegang itu ketika hakim mendesak menekan agar saksi tidak berbelit-belit memberikan keterangan yang jelas ketika ditanya jawabannya 'iya atau tidak'," kata Yusuf saat dihubungi detikNews, Minggu (28/8/2022).
Ketegangan itu terjadi saat ketua sidang mengkonfrontir keterangan dari 15 saksi yang dihadirkan. Yusuf juga menyebut ada saksi yang menangis.
"Mungkin dia merasa sedih atau merasa menyesal terkait dengan namanya dalam situasi dan kondisi saksi itu kan bawahannya FS ya dalam suasana diperintahkan, tapi tidak bisa punya kesadaran itu bisa keluar dari suasana yang diperintah dalam kondisi skenario FS," lanjut dia.
Tak ada lagi tangis Sambo, simak di halaman selanjutnya..
(aku/mbr)