Keberadaan Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo bersama rombongan di Jakarta, saat OTT KPK Kamis (11/8) masih menjadi tanda tanya. Bahkan, Wakil Bupati Pemalang, Mansur Hidayat sendiri mengaku tidak mengetahui Bupatinya bersama pejabat Pemkab ada acara di Jakarta. Ia baru mengetahui justru setelah adanya kabar di media masa terkait OTT.
"Saya tidak tahu (rombongan ke Jakarta), saya tidak diajak dan tidak diinformasikan acara apa di Jakarta," kata Mansur Hidayat, pada awak media di depan Kantor Wakil Bupati Pemalang, Senin (15/8/2022).
Sementara itu, saat disinggung nasib pejabat yang ikut ke Jakarta di luar pejabat yang telah ditetapkan sebagai tersangka, Mansur mengakui rombongan sudah tiba di Pemalang. Namun, apakah hari ini masuk kerja atau tidak, pihaknya belum mengecek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya belum cek langsung, ketemu tidak, juga belum ada informasi (Rombongan ASN Jakarta). Eh, yang masuk dan terlihat ada tadi saya ke Perkim (PU-TR), Kabid Binamarga ya, tadi masuk," jelasnya.
Mansur, mengaku hanya melihat satu pejabat yang masuk di Perkim, yakni Kabid Binamarga.
"Saya ke PU memberikan motivasi, kan kepala dinasnya lagi bermasalah (ditetapkan tersangka oleh KPK). Agar para pegawai tetap semangat. Kerjaan paket yang sudah diproses segera dilaksanakan, yang belum kita kejar untuk dilaksanakan. Ayo kita tunjukan pada masyarakat, kita sudah berubah, biar masyarakat kita tahu kita bekerja," ungkapnya.
Sedangkan untuk empat pejabat yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK yakni PJ Sekda, Kepala Diskominfo, Kepala DPU-TR dan Kepala BPBD Pemalang, pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, terkait penggantinya. Pihaknya sendri mengaku belum menerima pemberitahuan resmi terkait penetapan empat tersangka oleh KPK.
"Saya lagi minta petunjuk Pak Gubernur (terkait pergantian pejabat), kita sudah menyurati Pak Gubernur, belum ada tanggapan. Nanti yang mengatur juga BKD. Kita juga belum terima surat resmi (dari KPK). Namun, pada dasarnya yang tidak ditetapkan ya sudah pulang, semoga bisa beraktivitas kembali," ucap dia.
Disinggung adanya aktivitas petugas KPK yang melakukan penggeledahan, Mansur Hidayat tidak tahu kegiatan petugas KPK. Hanya saja diperkirakanya, terkait dokumen-dokumen yang dibutuhkan KPK.
"Terkait kegiatan KPK hari ini, saya tidak tahu, tida ada koordinasi. Ya, mungkin ada data yang belum lengkap atau apa," pungkas Mansur Hidayat.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo pada Kamis (11/8) tertangkap tangan KPK, terkait jual beli jabatan. Ia tidak sendirian, ada empat pejabat di Pemkab Pemalang yang juga diamankan KPK yakni Pj Sekda Slamet Masduki, Kepala Diskominfo Yanuar Nitbani, Kepala DPU-TR Mohamad Soleh dan Kepala BPBD Sugiyanto.
Selain itu KPK juga mengamankan Adi Jumal Widodo, selaku orang kepercayaan Bupati Pemalang yang berperan sebagai perantara suap jual beli jabatan. Keenamnya sudah ditetapkan tersangka oleh KPK.
OTT Bupati Pemalang di Jakarta pada Kamis (11/8) tersebut, berawal adanya kegiatan rombongan bupati dan pejabat Pemkab ke Jakarta, acara apa dan tujuan kemana, hingga saat ini belum diketahui awak media. Di hari yang sama, petugas KPK juga melakukan penyegelan di pintu masuk ruang kepala dinas yang diamankan KPK.
(apl/sip)