Kondisi 4 Wanita Ini Disorot karena Ada dalam Pusaran Kasus Brigadir J

Nasional

Kondisi 4 Wanita Ini Disorot karena Ada dalam Pusaran Kasus Brigadir J

Tim detikNews - detikJateng
Minggu, 07 Agu 2022 10:16 WIB
Kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak usai diperiksa Bareskrim di Polda Jambi. (Tim detikSumut)
Kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak usai diperiksa Bareskrim di Polda Jambi. (Foto: Tim detikSumut)
Solo -

Empat orang wanita disebut terdampak kasus tewasnya Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Komnas Perempuan menyoroti kondisi para wanita tersebut.

"Setidaknya terdapat empat orang perempuan yang masuk dalam pusaran kasus ini," ujar Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah, seperti dikutip dari detikNews, Minggu (7/8/2022).

Empat wanita tersebut yakni istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati, pacar Brigadir J, Vera. Kemudian ada ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, dan seorang Polwan yang disangkutpautkan, AKP Rita Sourcha Yuliana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yaitu Ibu P, pelapor kekerasan seksual dan saksi tewasnya J yang terbunuhnya J, yang masih terguncang jiwanya. Ibu Rosti, ibu dari J, yang harus kehilangan anak laki-laki kebanggaannya. Vera, kekasih J, yang selain kehilangan kekasih juga masih merasa tertekan. Rita, Polwan yang diberitakan berkarier baik, juga ikut terimbas karena disangkutkan dengan kasus ini," jelas Siti Aminah.

Dampak yang dirasakan empat wanita itu, kata Siti, didapat baik secara langsung maupun tidak langsung. Kesentosaan hidup empat wanita itu disebutnya juga terdampak oleh kasus tewasnya Brigadir J.

ADVERTISEMENT

"Mereka berduka, mengalami kelelahan yang mempengaruhi kesentosaan mereka sebagai perempuan," jelas Siti.

Siti mengatakan Komnas Perempuan terbatas menjangkau komunikasi dengan Putri. Komnas Perempuan dipastikan Siti mendukung dan menyampaikan solidaritas kepada para wanita tersebut agar kondisinya kembali pulih.

"Komnas Perempuan sendiri baru terbatas menjangkau Ibu P, mengingat adanya pelaporan maupun posisinya sebagai perempuan yang berhadapan dengan hukum. Namun kami menyampaikan solidaritas dan dukungan agar semuanya kembali pulih," terangnya.

Perjalanan Kasus Kematian Brigadir Yoshua

Brigadir J atau Brigadir Yoshua tewas di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) sore. Pada awal pengungkapannya, kasus ini disebut Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada Richard Elizer atau Bharada E.

Saat itu polisi menyebut baku tembak diawali dugaan pelecehan oleh Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo. Brigadir J merupakan personel kepolisian yang ditugaskan sebagai sopir istri Ferdy Sambo.

Dugaan pelecehan itu disebut membuat istri Ferdy Sambo berteriak. Teriakan itu kemudian didengar Bharada E yang bertugas sebagai pengawal Irjen Ferdy Sambo. Bharada E pun bertanya tentang apa yang terjadi tapi direspons dengan tembakan oleh Brigadir Yoshua.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Brigadir Yoshua dan Bharada E kemudian disebut terlibat baku tembak.

Kasus ini baru diungkap ke publik tiga hari kemudian atau Senin (11/7). Sejumlah pihak, mulai dari Menko Polhukam Mahfud Md hingga Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto menilai ada kejanggalan dalam kasus ini.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit kemudian membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini. Selain itu, Komnas HAM dan Kompolnas ikut mengusut sebagai tim eksternal.

Perkembangan terakhir dalam kasus ini, Bharada E telah ditetapkan sebagai tersangka. Bharada E dijerat pasal pembunuhan dan turut serta.

Tak berhenti di situ, Irjen Ferdy Sambo yang juga telah diperiksa dan kemudian dibawa ke Mako Brimob, kemarin. Polri mengungkap ada dugaan pelanggaran etik penanganan kasus tewasnya Brigadir J. Salah satu dugaan pelanggaran Irjen Ferdy yang disorot yakni soal pengambilan CCTV.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Ahmad Dhani: Saya Merasa Komnas Perempuan Terlalu Kebarat-baratan"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)


Hide Ads