Polres Klaten menelusuri pendanaan kelompok Khilafatul Muslimin Jawa Tengah yang bermarkas di Klaten. Setelah menahan dua pimpinannya, penyidik juga berkoordinasi dengan Polres lain.
"Kita saling koordinasi (dengan Polres lain), saling mengisi. Memang di Jawa Tengah kan yang diproses di antaranya di Brebes dan Klaten," kata Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo kepada detikJateng di Mapolres Klaten, Selasa (14/6/2022).
Eko menyatakan mengingat yang ditahan dan ditetapkan tersangka di Polres Klaten adalah pimpinan Jawa Tengah, keterkaitan antarwilayah pasti ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena yang kita amankan pimpinan Jawa Tengah, keterkaitan Klaten atau Jawa Tengah pasti ada. Solo ada, Sukoharjo ada dan lainnya," terang Eko.
Penyidik juga terus meminta keterangan saksi-saksi. Ada pemeriksaan saksi tambahan yang dilakukan Satreskrim.
"Terus kita gelar, kemarin saksi sudah dan tambah lagi kemarin empat orang. Alur pendanaan masih terus kita dalami, nanti ada perkembangan kami sampaikan," pungkas Eko.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan saat ini pemberkasan kedua tersangka terus dilakukan. Hasil pendalaman, pendanaan kelompok Khilafatul Muslimin masih sebatas anggota.
"Pendanaan sejauh ini berasal dari anggota. Tapi terus kita dalami, tersangka masih dua orang," ungkap Guruh saat dihubungi.
Sebelumnya diberitakan, dua pimpinan kelompok Khilafatul Muslimin dari Klaten, Jawa Tengah, ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya berinisial IM (26) warga Desa Ketitang, Kecamatan Juwiring, dan SW (62) warga Desa Meger, Kecamatan Ceper. Mereka kini ditahan Polres Klaten.
"Keduanya sudah kita tetapkan tersangka. Keduanya sudah ditahan dan surat penahanan sudah ada," kata Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo, Jumat (10/6).
Dijelaskan Eko, keduanya diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka serta ditahan setelah ada laporan polisi nomor B/ 85/VI/ SPKT tanggal 6 Juni 2022. Keduanya merupakan pimpinan atau amir Khilafatul Muslimin di Jawa Tengah dan Klaten.
"Untuk tersangka IM ini merupakan pimpinan atau amir wilayah Jawa Tengah. Sedangkan SW merupakan amir Umul Quro atau pimpinan cabang wilayah Klaten," papar Eko.
(rih/ahr)