Seorang polisi bernama Bripda D ditembak oleh tim Resmob Polresta Solo lantaran kabur saat hendak ditangkap pada Selasa (19/4). Anggota Polres Wonogiri itu diduga tergabung dalam komplotan pemeras.
Saat ini, Bripda D masih menjalani perawatan di RSUD dr Moewardi, Solo, lantaran menderita luka tembak di perutnya.
Berdasarkan informasi, Bripda D tinggal di kawasan Bauresan, Giritirto, Wonogiri. Polisi yang masih lajang itu tinggal serumah dengan orang tuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJateng sempat menyambangi rumah Bripda D bersama orang tuanya yang ada di Bauresan, pada Rabu sore (20/4/2022). Hanya saja pagar serta pintu rumah itu tertutup rapat.
Salah satu warga berinisial S membenarkan bahwa Bripda D tinggal di rumah tersebut.
"Ya benar, ada warga kami yang bernama Deva dan bertugas sebagai anggota Polri," kata dia.
Hanya saja, dia hanya mengenal nama panggilannya tanpa mengetahui nama lengkapnya. "Kalau nama panjangnya tidak tahu," tutur S.
Hingga Rabu sore kemarin, dia dan warga sekitar belum mengetahui kasus yang menimpa polisi itu.
S menuturkan bahwa dia tidak mengetahui keseharian Bripda D. Sebab, warga juga jarang bertemu dengan dia.
"Untuk kesehariannya malah kurang begitu tahu, jarang melihat. Karena tugasnya tidak di kota, tepatnya bertugas di mana juga tidak tahu," ungkap dia.
Dia menduga Bripda D sibuk dengan pekerjaannya sebagai polisi sehingga jarang terlihat beraktivitas di kampungnya.
Seperti diberitakan, tim Resmob Polresta Solo berusaha membekuk komplotan pemerasan di Makamhaji, Sukoharjo, Selasa lalu. Hanya saja, komplotan yang mengendarai mobil itu melakukan perlawanan.
Polisi lantas menembaki mobil itu berkali-kali. Namun mobil itu tetap lolos.
Belakangan, diketahui ada polisi bernama Bripda D di mobil itu. Dia terkena tembakan di perut. Oleh rombongannya, dia dibawa ke sebuah rumah sakit di Boyolali dan kemudian ditinggal melarikan diri.
Kini, semua komplotan itu berhasil diringkus oleh tim Resmob Polresta Solo.
(ahr/mbr)