Polisi melakukan rekonstruksi kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap sekuriti eks studio foto di Kota Semarang. Total ada 28 adegan yang mengungkap detik-detik pembunuhan yang disertai pencurian itu.
Rekonstruksi dilakukan di TKP, Jalan Muria, Gajahmungkur, Semarang. Tersangka Rismantoro (24) dihadirkan dengan tangan terikat tali tis dan dikawal ketat kepolisian.
"Rekonstruksi yang kita lakukan kali ini terdiri dari 28 adegan terdiri dari tahapan si pelaku berangkat dari Kebumen sampai menuju ke sini kemudian pelaku meninggalkan TKP ke Kebumen," kata Kanit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng, Kompol Onkoseno Sukahar, di lokasi rekonstruksi, Kamis (14/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan di lokasi, adegan pertama di mulai ketika tersangka datang dari Kebumen dengan membawa tas besar pada Senin (28/4) pukul 20.00 WIB. Rismantoro kemudian memarkir motornya di tempat tambal ban di depan TKP.
Di sana dia beristirahat sekitar satu jam hingga kemudian masuk ke lokasi untuk memantau keadaan. Saat itu, tersangka kemudian bertemu dengan korban Supriyono (37) dan sempat berbincang hingga ada ancaman melaporkan ke polisi.
Tersangka kemudian minta diantar ke toilet dan dalam perjalanan korban dilumpuhkan dengan batu seukuran batu bata. Melihat korban lumpuh, tersangka lalu melancarkan aksi perampokannya dengan peralatan yang telah dibawa seperti obeng dan peralatan las.
Di adegan selanjutnya, tersangka yang melihat korban berganti posisi mulai melakukan aksi pembunuhan sadis. Tersangka, menusuk korban yang masih tergeletak di beberapa bagian.
Onkoseno menyebut bila tersangka tidak memiliki rencana membunuh. Pembunuhan terjadi karena tersangka takut dan khawatir niatnya digagalkan.
"Kemudian karena tersangka ini survei di lokasi kedapatan dengan satpam sehingga muncul ketakutan dan kekhawatiran tersangka adanya korban ini akan menggagalkan daripada niatnya," ujarnya saat di lokasi.
(rih/sip)