Fenomena Perang Sarung Merundung Awal Ramadan

Terpopuler Sepekan

Fenomena Perang Sarung Merundung Awal Ramadan

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 10 Apr 2022 02:13 WIB
Polisi menangkap sejumlah remaja terlibat perang sarung di Semarang, Selasa (5/4/2022).
Polisi menangkap sejumlah remaja terlibat perang sarung di Semarang, Selasa (5/4/2022). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Solo -

Aksi tawur sarung atau perang sarung marak terjadi selama pekan pertama Ramadan di berbagai daerah. Tak terkecuali Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebanyak puluhan pemuda diamankan polisi, termasuk kelompok-kelompok yang baru akan berangkat ke lokasi tawuran. Sarung yang dijadikan senjata sudah dimodifikasi mulai digulung menyerupai tongkat hingga diisi batu.

Berikut catatan kasus tawur sarung remaja di Jateng dan DIY selama sepekan ini:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang Sarung di Bantul: Diisi Batu-2 Orang Jadi Tersangka

Kasus terkait tawur sarung di Bantul terjadi di dua lokasi, pertama di Simpang Tiga Jodog, Pedukuhan Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Senin (4/4) dini hari. Saat itu polisi mengamankan puluhan remaja.

Polisi mengungkap kasus ini berawal dari saling tantang di media sosial. Dua kelompok itu terdiri dari 20 orang dari satu kelompok, dan yang lainnya beranggota lima orang. Dari tangan para pelakuu polisi menyita sarung yang sudah diisi batu.

ADVERTISEMENT

Tak lama dari peristiwa itu, polisi lagi-lagi menangkap kelompok remaja berkeliling membawa sarung yang telah dimodifikasi pada Rabu (6/4) dini hari. Kelompok remaja yang terdiri dari tujuh orang itu diamankan ke Polsek Bantul. Dari kelompok ini, polisi menyita video latihan perang sarung dari ponsel milik salah seorang pelaku.

Pada perkembangannya, polisi menetapkan dua orang tersangka dari kasus simpang tiga Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul, Senin (4/4) lalu.

"Dari hasil lidik kita tetapkan dua tersangka. Semuanya sudah berusia dewasa," kata Kanit Reskrim Polsek Pandak Ipda Suharyanto saat dihubungi wartawan, Sabtu (9/4).

Perang Sarung Kulon Progo: Pelaku Berusia SMP

Sementara di Kulon Progo, polisi mengamankan delapan anak pelajar berusia SMP pada Selasa (5/4). Dari tangan mereka, polisi mengamankan sarung yang telah dimodifikasi, diduga untuk senjata tawuran.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini, menduga pelaku memodifikasi sarung hingga menyerupai tongkat.

"Mereka menyebut tawuran itu adalah perang sarung," ucapnya.

Perang Sarung Semarang: 2 Kasus di Semarang Utara dan Pedurungan

Di Semarang, sejumlah remaja diamankan karena menyebar tantangan dan dikhawatirkan memicu tawuran dan perang sarung. Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, mengatakan ada 9 remaja tanggung warga Semarang Utara yang diamankan karena tantangan perang sarung hari Selasa (5/4) dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB.

Tak hanya itu, polisi kembali mengamankan belasan remaja di Jalan Supriyadi, Pedurungan Semarang pada Jumat (8/4) dini hari. Dalam jumpa pers yang digelar pada hari yang sama, polisi menghadirkan pelaku dan ibunya.

Suasana haru saat para remaja sungkem kepada ibunya. Beberapa ibu tampak menangis menyesali perbuatan anaknya. "Kok iso to, Nang (kok bisa, Nak)," kata seorang ibu dengan nada sesal.

Perang Sarung Pemalang: TKP di Dekat Kantor Bupati

Peristiwa yang sama terjadi di Pemalang di Jalan Kyai Makmur, Kelurahan Kebondalem, Pemalang pada Senin (4/4) malam. Video detik-detik keributan itu viral di media sosial.

Sebanyak delapan remaja sempat diamankan dan dibina di Polres Pemalang. Polisi juga sempat memanggil tokoh masyarakat, agama dan pemuda dari dua kelompok remaja yang tawuran itu yakni dari Kelurahan Kebondalem dan Pelutan. Para tokoh ini diminta terlibat untuk mencegah terjadi aksi balas dendam.

Buntutnya dua ruas jalan di dekat lokasi kejadian ditutup saat malam hingga subuh. Satpol PP juga akan menempatkan anggotanya untuk menjaga portal yang bersifat kondisional. Selain itu, untuk antisipasi kejadian serupa di lokasi lainnya, Satpol PP Pemalang akan meningkatkan patroli malam yang akan dilakukan bersama anggota polisi.

Perang Sarung Solo: Tim Sparta Turun Tangan

Tim Sparta Polresta Solo mengamankan sedikitnya delapan ABG di Jalan A Yani, Kerten, Sabtu (9/4) dini hari. Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak menyampaikan, delapan ABG tersebut diamankan berdasarkan adanya aduan masyarakat melalui call center.

Selanjutnya, kata Ade, Tim Sparta terjun ke lokasi guna memastikan informasi tersebut. Dan di lokasi didapati ada delapan ABG yang hendak melakukan perang sarung. Para ABG kemudian digelandang ke Mapolresta Solo untuk diberikan pembinaan dan diminta untuk tidak mengulanginya lagi. Lima orang di antara pelaku masih berstatus pelajar.

Bagi masyarakat yang mendapati ada hal-hal atau kegiatan yang meresahkan, Dani menyampaikan, bisa ke Polresta maupun Polsek terdekat melalui nomor layanan 110 atau Call Center Tim Sparta Polresta Surakarta 08112957110.




(sip/sip)


Hide Ads