Sarung di Mayat Bidan Sweetha Ternyata Dibawa Korban Atas Permintaan Pelaku

Sarung di Mayat Bidan Sweetha Ternyata Dibawa Korban Atas Permintaan Pelaku

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 24 Mar 2022 17:28 WIB
Rilis kasus pembunuhan ibu dan anak yang mayatnya dibuang di kolong tol Semarang, di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022).
Tersangka pembunuh bidan Sweetha, Dony Christiawan Eko Wahyudi (31). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Sarung yang mengikat mayat bidan Sweetha ternyata dibawanya sendiri atas permintaan si pembunuhnya, Dony Christiawan Eko Wahyudi (31). Sarung itu dibawa korban atas permintaan pelaku saat mereka berjanji bertemu di Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Permintaan sarung dan tas besar yang disampaikan tersangka kepada korban (bidan Sweetha) dan kita sudah dapat buktinya," kata Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro di kantornya, Kamis (24/3/2022).

Fakta baru tersebut terungkap dari hasil pengembangan penyidikan Ditreskrimum Polda Jawa Tengah. Djuhandhani mengatakan, Dony sudah berencana membunuh Sweetha dengan skenario seolah korban tewas gantung diri. Pada 7 Maret 2022, Sweetha meminta bertemu dengan pelaku karena tidak ada kabar soal anaknya, Muhammad Faeyza Alfarisqi (4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Faeyza yang dititipkan ke pelaku sebenarnya sudah dibunuh dengan cara dianiaya dan dibiarkan kelaparan sampai meninggal pada 19 Februari 2022. Mayat balita itu dibuang di bawah jembatan Susukan KM 426 tol Semarang-Bawen pada 20 Februari 2022.

Sebelum bertemu Sweetha di Semarang, pelaku sudah merencanakan aksi pembunuhan dengan meminta Sweetha membawa sarung. "Penyidik mendapatkan, ada rencana korban Sweetha akan dibunuh dengan cara digantung," kata Djuhandhani.

ADVERTISEMENT

Bukti-bukti yang didapat, kata Djuhandhani, adalah sarung yang dibawa korban atas permintaan Dony. "(Korban) Bawa sarung dan tas karena nantinya akan dibunuh dengan cara digantung agar dianggap gantung diri. Ini fakta penyidikan yang didapat hari ini," jelas Djuhandhani.

Namun, rencana membunuh dengan cara digantung itu urung dilakukan. Ketika bertemu di sebuah hotel di Kota Semarang, ternyata pelaku menghabisi korban dengan dicekik. Sementara sarung yang telah dibawa Sweetha digunakan untuk membungkus mayatnya yang dibuang di bawah jembatan Susukan.

"Properti korban (kemudian) dibawa tersangka dan dititipkan di Rembang," terang Djuhandhani.




(dil/sip)


Hide Ads