Keji! Pelaku Pembunuhan Sempat Bikin Skenario Bunuh Diri Bidan Sweetha

Keji! Pelaku Pembunuhan Sempat Bikin Skenario Bunuh Diri Bidan Sweetha

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 24 Mar 2022 15:32 WIB
TKP Tol Semarang-Bawen KM 425 tempat penemuan mayat wanita terikat sarung dan tulang belulang bocah
TKP Tol Semarang-Bawen KM 425 tempat penemuan mayat wanita terikat sarung dan tulang belulang bocah. (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Polisi mengungkap fakta baru dalam kasus pembunuhan bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya dan anaknya. Pelakunya, Dony Christiawan Eko Wahyudi (31), disebut sudah berencana membunuh Sweetha dengan cara agar korban seolah-olah gantung diri.

Hal itu terungkap dari penyelidikan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah soal barang bukti berupa sarung yang digunakan untuk membungkus mayat Sweetha. Sarung itu ternyata dibawa Sweetha atas permintaan pelaku saat janjian bertemu di Kota Semarang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, dalih awal pelaku membunuh Sweetha di Semarang karena alasan cemburu tidak terbukti.

Ternyata, pelaku memang bermaksud menutupi perbuatannya yang pertama, yaitu membunuh dan membuang anak Sweetha, Muhammad Faeyza Alfarisqi (4). Pelaku kemudian berniat membuat Sweetha seolah gantung diri menggunakan sarung yang dibawanya sendiri.

"Dari hal-hal pemeriksaan dan bukti-bukti penyidik sudah bisa membuktikan saat ini tentang pembunuhan berencana. Ternyata fakta yang didapat bahwa masalah asmara tidak ada. Yang ada (pelaku) adalah menutupi tentang pembunuhan terhadap anaknya (Sweetha) atau penganiayaan terhadap anak yang meninggal dunia," kata Djuhandhani di kantornya, Kamis (24/3/2022).

Pelaku membunuh anak Sweetha dengan menganiaya dan membiarkannya kelaparan di rumahnya di Rembang hingga meninggal pada 19 Februari 2022. Keesokan harinya, jenazah anak itu dibuang di bawah jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen KM 426 .

Pada 7 Maret 2022, Sweetha meminta bertemu dengan pelaku karena tidak ada kabar soal anaknya. Saat itulah pelaku disebut sudah merencanakan aksi pembunuhan yang kedua dengan meminta Sweetha membawa sarung.

"Penyidik mendapatkan ada rencana korban Sweetha akan dibunuh dengan cara digantung. Bukti-bukti yang didapat (berupa) sarung yang dibawa korban atas permintaan tersangka. (Korban) Bawa sarung dan tas karena nantinya akan dibunuh dengan cara digantung agar dianggap gantung diri. Ini fakta penyidikan yang didapat hari ini," jelas Djuhandhani.

Namun, ketika bertemu di sebuah hotel di Kota Semarang, pelaku ternyata menghabisi korban dengan cara dicekik. Adapun sarung yang dibawa Sweetha digunakan untuk membungkus jenazahnya yang dibuang di dekat jenazah putra korban di KM 425. Kemudian, barang lainnya milik korban dibawa pelaku ke rumahnya di Rembang.

"Properti korban dibawa tersangka dan dititipkan di Rembang," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi keji Dony terbongkar setelah jenazah Sweetha ditemukan pada 13 Maret 2022 lalu. Tim Jatanras Polda Jateng kemudian menemukan sosok kerangka anak tidak jauh dari tempat ditemukannya jasad Sweetha.

Dony kemudian ditangkap saat akan membuat alibi dengan cara melaporkan kehilangan orang. Dony dan Sweetha diketahui menjalin asmara, namun belakangan diketahui Dony masih terikat perkawinan dan memiliki seorang anak.




(dil/sip)


Hide Ads