Sembilan pemuda tewas dan delapan orang dirawat di rumah sakit usai menenggak miras oplosan di Desa Karanggondang. Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Lantas bagaimana kondisi delapan pemuda yang masih dirawat di rumah sakit?
"Kondisinya sudah mulai stabil," kata Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP M Fahrur Rozi, saat dihubungi detikJateng, Jumat (4/2/2022).
Rozi mengatakan kedelapan korban itu di dadanya berwarna hitam. Dia menerangkan para korban juga mengalami nyeri dan panas di dada karena kelebihan miras oplosan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dada itu menghitam. Ya itu rasa nyeri dan panas di dada itu, karena kelebihan minum alkohol," terang Rozi.
Rozi mengaku masih menunggu hasil sampel miras oplosan yang dikirim ke Labfor Polda Jateng. Menurutnya hasil labfor tersebut baru keluar setelah sepekan.
"Hasil labfor, belum keluar itu seminggu baru keluar," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, sembilan pemuda di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah tewas usai pesta miras oplosan. Pemilik angkringan tempat pesta miras tersebut pun ditetapkan tersangka oleh polisi.
"Sudah kutetapkan tersangka, sudah kutahan, inisial P, pemilik angkringan ditetapkan sebagai tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP M Fahrur dihubungi detikJateng lewat telepon, Jumat (4/2).
Rozi mengatakan dua penjual miras telah diperiksa polisi, yakni P dan A. P merupakan pemilik angkringan di Desa Karanggondang tempat sekelompok pemuda pesta miras oplosan, sedangkan A kata Rozi masih berstatus saksi.
"Yang A masih dilakukan penyelidikan," ujar dia.
(ams/ams)