Sempat Dikira Hanyut, Kakek Boyolali Ditemukan Gantung Diri di Jurang

Sempat Dikira Hanyut, Kakek Boyolali Ditemukan Gantung Diri di Jurang

Ragil Ajiyanto - detikJateng
Senin, 24 Jan 2022 12:04 WIB
Tim TRC BPBD bersama petugas Polres Boyolali mengevakuasi jasad korban, Senin (24/1/2022)
Tim TRC BPBD bersama petugas Polres Boyolali mengevakuasi jasad korban, Senin (24/1/2022). (Foto: Ragil Ajiyanto/detikJateng)
Boyolali -

Seorang kakek di Boyolali, Ahmad Slamet (64), ditemukan tewas di jurang belakang rumahnya. Korban yang hilang sejak kemarin sore itu sempat dikira hanyut terbawa banjir.

Warga Dukuh Balak, RT 05/04 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali itu ditemukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, pagi tadi sekitar pukul 08.15 WIB.

"Kami mendapat laporan tentang orang hilang di Kelurahan Mojosongo pukul 07.30 WIB. Kemudian langsung kami sikapi dengan menurunkan tim TRC," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, ditemui detikJateng di lokasi kejadian, Senin (24/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurniawan menyebut, korban hilang sejak Minggu (23/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Korban ditengarai hanyut di jurang Balak belakang rumahnya, karena sore itu kondisi hujan deras dan banjir.

Tim Reaksi Cepat dari BPBD langsung turun ke jurang berkedalaman sekitar 25 meter di belakang rumah korban. Tim kemudian menyusuri sungai kering yang rindang dengan rimbunnya pohon bambu itu.

ADVERTISEMENT

Berjalan ke arah timur sekitar 200 meter, TRC BPBD berhasil menemukan korban. Sayang, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi gantung diri di pohon bambu.

"Ditemukan sudah meninggal dunia, dalam kondisi seperti itu (menggantung)," jelasnya.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Mojosongo dan Polres Boyolali. Tim Inafis Polres dan tim medis Puskesmas Mojosongo langsung mendatangi lokasi kejadian.

Korban diturunkan dan dibawa naik ke rumahnya. Selanjutnya korban diperiksa oleh tim medis.

Menurut Kurniawan, informasi dari pihak keluarga bahwa korban ini baru saja sembuh dari sakit sekitar sebulan lalu. Namun kondisi korban seperti orang bingung.

Sementara itu salah seorang kerabat korban, Kristanti, menjelaskan korban menghilang sejak Minggu sore kamarin. Saat istri korban pulang kerja, rumah dalam keadaan terkunci dan kosong. Korban dikira sedang istirahat, tetapi dicari di kamar ternyata tidak ada.

"Saat dicari di kamar tidak ada. Niatnya mau diajak makan. Dicari sampai larut malam di sekitar rumah, tegalan dan emperan jurang, tapi tidak ketemu," katanya kepada wartawan.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.




(aku/ahr)


Hide Ads