Filosofi Batik Srikit Khas Kebumen, Benarkah Bermakna Persatuan?

Filosofi Batik Srikit Khas Kebumen, Benarkah Bermakna Persatuan?

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Kamis, 19 Sep 2024 15:48 WIB
Batik Srikit
Foto: Istimewa
Kebumen -

Jika Jogja punya batik parang dan Solo terkenal dengan batik kawung, Kebumen memiliki motif batik yang sangat khas, yaitu srikit. Siapa sangka jika filosofi batik srikit khas Kebumen ini begitu mendalam, bahkan disebut-sebut bermakna persatuan.

Dikutip dari laman resmi Balai Besar Kerajinan dan Batik Kemenperin, batik adalah karya seni dan teknologi tradisional bangsa Indonesia yang menggabungkan seni dengan proses pembuatan yang khas. Batik Indonesia dikenal karena desain dan tekniknya yang unik dan tidak tertandingi. Setiap motif batik memiliki makna dan filosofi yang mendalam, mencerminkan adat istiadat serta budaya lokal.

Lantas, benarkah batik srikit khas Kebumen memiliki makna persatuan? Mari simak informasi lengkapnya berikut ini, Lur!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Filosofi Batik Srikit Khas Kebumen

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Diah Ayu Purnamasari dalam skripsi berjudul Sejarah Perkembangan, Makna, dan Nilai Filosofis Batik Srikit Khas Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo (2015), batik srikit khas Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dikenal dengan keindahan dan keragaman makna simboliknya.

Motif batik ini tidak hanya memperlihatkan keindahan visual, tetapi juga sarat dengan nilai filosofis yang mendalam. Salah satu pertanyaan penting yang sering muncul adalah apakah batik srikit benar-benar bermakna persatuan.

ADVERTISEMENT

1. Makna Simbolik Batik Srikit

Batik srikit mengandung beberapa warna dan simbol yang masing-masing memiliki makna. Warna coklat tembaga, misalnya, melambangkan kematian dan kehidupan akhir yang kembali ke tanah, menunjukkan nilai kehidupan yang berharga dan abadi.

Warna biru kehitaman menggambarkan ketinggian dan keabadian, menandakan bahwa roh seseorang kembali ke Rahmat Tuhan. Sementara warna hijau melambangkan ketuhanan, menekankan bahwa kehidupan manusia pada akhirnya kembali kepada Tuhan.

Dari segi motif, batik srikit mengandung simbol seperti Lung Pakis, Gringsing, dan Rantai. Lung Pakis melambangkan pertumbuhan dinamis dan keindahan, sedangkan Gringsing menyimbolkan kesehatan dan kesejahteraan.

Motif rantai mengartikan ikatan yang tidak terputus antara kesehatan jasmani dan rohani. Bunga kopi dan cengkeh melambangkan keharuman abadi, menggambarkan keindahan dan manfaat yang berlangsung lama.

2. Filosofi Persatuan dalam Batik Srikit

Filosofi batik srikit sering kali dikaitkan dengan makna persatuan. Dari sudut pandang etimologis, kata 'Srikit' terdiri dari dua bagian, yaitu 'Sri' yang berarti indah dan 'Kit' yang berarti mengikat. Ini bisa diartikan sebagai keindahan yang mengikat, atau persatuan dalam keindahan. Hal ini menunjukkan bahwa Batik Srikit menggambarkan bagaimana berbagai elemen, simbol, dan makna bisa bersatu membentuk keindahan yang harmonis.

Namun, terdapat juga perspektif sejarah yang menambah dimensi filosofi ini. Konon, Batik srikit menjadi cinderamata untuk Ratu Sirikit dari Thailand, yang mencerminkan persahabatan antara Indonesia dan Thailand. Batik ini bukan hanya merepresentasikan persatuan dalam konteks lokal, tetapi juga sebagai simbol persahabatan antar negara.

Sejarah Batik Srikit Kebumen

Masih dikutip dari sumber yang sama, sejarah batik srikit bermula pada tahun 1960-an ketika Presiden Sukarno, yang terkenal dengan kecintaannya pada batik, mempersiapkan cinderamata untuk kunjungan Ratu Sirikit dari Thailand. Sukarno meminta para pengrajin batik dari berbagai daerah di Jawa untuk berkumpul di Jakarta. Mereka diminta untuk merancang motif batik yang sesuai dengan selera tamunya.

Dari beberapa desain yang dihasilkan, ditemukan tiga motif terbaik. Salah satu dari motif ini akhirnya dipilih untuk menjadi cendera mata bagi Ratu Sirikit. Motif ini diberi nama 'Srikit', sesuai dengan nama Ratu Sirikit. Pemberian batik ini membuat Ratu Sirikit sangat senang, dan motif batik ini menjadi terkenal.

Namun, pengrajin batik Kebumen tidak membuat motif srikit secara mandiri. Mereka meniru motif srikit dari pameran batik kuno yang diadakan dalam pertemuan tahunan pengurus koperasi batik seluruh Indonesia. Motif asli dipadukan dengan kekayaan alam lokal Kebumen untuk menciptakan varian batik Srikit yang khas.

Jadi, batik srikit Kebumen adalah hasil dari perpaduan kreativitas lokal dan pengaruh desain yang ditetapkan oleh Sukarno untuk menghormati persahabatan dengan Thailand. Motif ini tidak hanya melambangkan keindahan batik Indonesia tetapi juga mencerminkan hubungan budaya antara Indonesia dan Thailand.

Demikian informasi lengkap mengenai filosofi batik srikit khas Kebumen dan sejarahnya. Semoga bermanfaat, detikers!




(ncm/ega)


Hide Ads