Meriahnya Perayaan Hari Kebaya Nasional di Candi Borobudur

Meriahnya Perayaan Hari Kebaya Nasional di Candi Borobudur

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 24 Jul 2024 19:52 WIB
Meriahnya perayaan Hari Kebaya Nasional (HKN) di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024) sore.
Meriahnya perayaan Hari Kebaya Nasional (HKN) di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024) sore. Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Perayaan Hari Kebaya Nasional (HKN) di kawasan Concourse Candi Borobudur, Magelang, hari ini dimeriahkan oleh parade kebaya dan penampilan musik angklung. Acara ini diikuti para wanita berkebaya dari bermacam organisasi asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Magelang, dan sekitarnya.

Pantauan detikJateng, Rabu (24/7), kawasan Concourse Candi Borobudur sore tadi dipadati para wanita berkebaya, dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Ketua Yayasan Hari Ibu Prof Wiendu Nuryanti menyebut jumlah hadirin sekitar 1.500 orang.

Meriahnya perayaan Hari Kebaya Nasional (HKN) di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024) sore.Meriahnya perayaan Hari Kebaya Nasional (HKN) di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024) sore. Foto: Eko Susanto/detikJateng


Menurut Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud Ristek, Irini Dewi Wanti, kebaya adalah busana yang melekat dengan identitas perempuan Indonesia.

"Busana itu bukan hanya sekadar mewakili keindahan perempuan, tapi justru filosofinya tentang keteguhan, kesederhanaan dan itu adalah sebagai bagian dari identitas perempuan Indonesia," kata Irini dalam pidato sambutannya di Candi Borobudur, Rabu (24/7/2024).

"Pada Hari Kebaya ini bukan hanya sekadar perayaan-perayaan, kegembiraan, kemeriahan yang kita usung. Tapi justru adalah sebagai pencetus kembali, memotivasi, kembali kepada kita semua untuk melestarikan kebaya," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Indonesia sedang mengajukan kebaya sebagai intangible cultural heritage ke UNESCO.

"Mudah-mudahan di bulan Desember bisa ditetapkan. Tetapi, permasalahannya bukan yang kita kerjakan di dalam sertifikatnya, tapi justru pascapenetapan. Setelah ditetapkan kebaya sebagai salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia dan mungkin dari beberapa negara lainnya, justru kita mulai bertanggung jawab penuh untuk menjaga keberlanjutan kebaya, melakukan pewarisan kebaya kepada generasi selanjutnya," ujarnya.

"Memperingati Hari Kebaya adalah juga kita maknai sama-sama untuk melegitimasi, memotivasi kita sebagai perempuan Indonesia sebagai pemimpin untuk memberlanjutkan dari warisan budaya kita," kata Irini.

Sementara itu, Ketua Yayasan Hari Ibu Prof Wiendu Nuryanti mengatakan para hadirin dari berbagai daerah ini dipersatukan oleh rasa bangga terhadap kebaya.

"Setelah 60 tahun, kita bersyukur Presiden Jokowi menetapkan hari ini sebagai Hari Kebaya Nasional yang pertama kali. Tentu peringatan selebrasi penghargaan dilaksanakan di seluruh penjuru Nusantara," kata Wiendu.

"Sore hari ini, kita 1.500 wanita yang bangga berkebaya. Ada 42 organisasi pecinta kebaya, peduli kebaya yang hadir pada sore hari ini," sambung dia.




(dil/cln)


Hide Ads