5 Kotak Pripih Ditemukan di Candi Plaosan Lor Prambanan Klaten

5 Kotak Pripih Ditemukan di Candi Plaosan Lor Prambanan Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Sabtu, 20 Apr 2024 18:37 WIB
Kotak pripih di reruntuhan candi Perwara di kompleks candi Plaosan, Kecamatan Prambanan, Klaten.
Kotak pripih di reruntuhan candi Perwara di kompleks candi Plaosan, Kecamatan Prambanan, Klaten. (Foto: dok. Unit Candi Plaosan dan Sojiwan)
Klaten - Lima buah kotak pripih ditemukan tim pemugaran candi di Candi Plaosan Lor, Kecamatan Prambanan, Klaten. Lima kotak pripih itu terbuat dari batu andesit dan batu putih.

"Satu terbuat dari batu andesit ditemukan di bagian tengah. Empat lainnya terbuat dari batu putih di bagian utara, selatan, barat dan timur," jelas Ka Unit Candi Plaosan dan Sojiwan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X, Eri Budiarto kepada detikJateng, Sabtu (20/4/2024) siang.

Mengutip laman Kemendikbud, pripih adalah benda-benda tertentu yang ditempatkan dalam wadah tertentu untuk ditanam dibeberapa tempat dalam bangunan candi. Pada umumnya pripih terdiri atas logam mulia, batu mulia, mantra atau rajah.

Diceritakan Eri, kotak pripih itu ditemukan tidak sengaja saat tim memulai tahapan pemugaran candi Perwara (kecil) nomor 21 di kompleks Candi Plaosan bagian utara. Karena sebagian bangunan sudah ambles dilakukan pembongkaran.

"Tahun ini rencana memugar Perwara nomor 21, karena pondasinya ambles dibongkar total. Saat itulah ditemukan kotak pripih itu," jelas Eri.

Setelah temuan hari Senin (15/4) itu, sambung Eri, tim pemugaran fokus mengangkat kotak tersebut. Sampai Kamis (18/4) ditemukan kotak pripih sebanyak lima buah di kedalaman tanah 2,5 meter.

"Ditemukan lima kotak di kedalaman sekitar 2,5 meter. Kemudian diangkat dan dicek sudah tidak ada isinya, sudah kosong yang kemungkinan candi tersebut pernah digasir (digali) tapi di zaman kapan kita tidak tahu," terang Eri.

Setelah dicek, lanjut Eri, dugaan pernah digali semakin kuat karena kotak yang biasanya berisi sesuatu yang berharga itu sudah rusak. Tutup kotak pripih tersebut semuanya sudah rusak.

"Tutupnya sudah rusak meskipun kotaknya masih utuh. Lima kotak pripih itu sudah dikembalikan ke tempat asalnya, kita tanam kembali," imbuh Eri.

Arkeolog BPK wilayah X yang pernah bertugas di Candi Plaosan, Wardiyah menyatakan biasanya sebelum pemugaran dilakukan ekskavasi. Kadang ditemukan kotak pripih tapi tidak banyak dan selalu tidak utuh.

"Pada saat pemugaran biasanya kami melakukan ekskavasi dan menemukan kotak pripih. Keseluruhan terakhir ditemukan dalam kondisi rusak dan kosong tanpa isi," ungkap Wardiyah yang sekarang bertugas di Pokja Penyelamatan dan Pengamanan itu.

Tergolong Langka

Kepala Unit Candi Plaosan dan Sojiwan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Eri Budiarto, menyebut temuan lima kotak pripih itu tergolong temuan langka.

"Temuan lima kotak pripih di candi termasuk langka. Biasanya cuma satu," ungkap Eri.

Eri menjelaskan pripih ditanam pada bangunan candi tujuannya untuk 'menghidupkan' bangunan atau memberi aura bangunan. Pada candi Budha biasanya ada di setiap sudut.

"Candi Budha ada pripih di setiap sudut bangunan, di tengah juga ada. Pada candi Hindu biasanya hanya di tengah bangunan," terang Eri.

Secara konsep, sambung Eri, memang pripih ada di bangunan tapi biasanya saat ditemukan tidak lengkap. Rata-rata hanya ditemukan satu pripih.

"Paling ditemukan hanya satu, tidak lengkap. Itupun paling sudah hancur tapi kali ini ditemukan lengkap dengan kondisi relatif masih utuh," jelas Eri.


(aku/aku)


Hide Ads