Gereja Katolik St Joseph Gedangan Semarang, Tertua di Jawa Tengah

Gereja Katolik St Joseph Gedangan Semarang, Tertua di Jawa Tengah

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 19 Nov 2023 11:45 WIB
Gereja St Joseph Gedangan Semarang.
Gereja Katolik St Joseph Gedangan Semarang, Tertua di Jawa Tengah. Foto: dok kas.or.id
Solo -

Gereja Katolik St Joseph Gedangan merupakan salah satu peninggalan bersejarah di Semarang, Jawa Tengah. Tempat ibadah umat Katolik ini merupakan gereja tertua di Jawa Tengah.

Lokasi gereja ini berada di Jalan Ronggowarsito Nomor 11, Rejomulyo, Semarang Timur, Kota Semarang. Hingga kini, gereja St Joseph masih aktif menggelar misa meski sudah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya.

Penasaran seperti apa Gereja Katolik St Joseph Gedangan yang menjadi rumah ibadah umat Katolik tertua di Jawa Tengah? Mari simak penjelasan lebih lengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Gereja Katolik St Joseph Gedangan

Mengutip laman resmi Pemkot Semarang dan Keuskupan Agung Semarang, Gereja Katolik St Joseph Gedangan pertama kali dibangun pada tahun 1875. Meski baru mulai dibangun pada 1875, baptisan pertama sudah dilakukan sejak 9 Maret 1809.

Pembaptisan tersebut menandakan langkah awal umat Katolik di Semarang. Sejak saat itu, baptisan terus mengalami peningkatan, mencerminkan pertumbuhan dan keberlanjutan komunitas Katolik di wilayah Semarang dan sekitarnya.

ADVERTISEMENT

Pada tahun 1824, Pastor Prinsen membeli sebuah rumah besar yang kemudian diubah menjadi gereja. Rumah besar inilah yang kemudian menjadi fondasi fisik bagi gereja Katolik St Joseph. Pembangunan resmi gereja dimulai pada tanggal 1 Oktober 1870 di atas tanah yang diberikan oleh pemerintah.

Sayangnya, pembangunan tidak berjalan dengan lancar. Pada 1873, gereja yang sudah dibangun itu roboh. Namun semangat komunitas Katolik di Semarang tak goyah karenanya. Mereka membangun gereja kembali di lokasi yang sama.

Pada 12 Desember 1875, gereja yang selesai dibangun diberkati oleh Pastor J. Lijnen. Inilah tonggak awal sejarah Gereja St. Joseph dimulai.

Pertumbuhan dan penguatan gereja ini terus berlanjut dengan kedatangan Pastor Jesuit pada tahun 1876 dan Pastor Simon Beekman SJ pada 1925. Kehadiran mereka tidak hanya membawa pelayanan pastoral yang lebih intensif. Kedua pastor ini membangun hubungan dengan masyarakat Tionghoa di sekitar Gedangan.

Ornamen dan Maknanya

Gereja tertua di Semarang ini diakui sebagai cagar budaya. Tidak hanya sekadar tempat ibadah, Gereja St. Joseph juga menyimpan kekayaan warisan sejarah dan peradaban Katolik di Semarang.

Gereja Katolik St. Joseph Gedangan tidak hanya dikenal karena statusnya sebagai gereja tertua di Jawa Tengah, tetapi juga karena keindahan arsitektur Neo-Gotik Rasionalnya. Bangunan ini terdiri dari lima bagian termasuk gereja, pastoran, ruang-ruang pendukung, gedung pertemuan, dan gedung kantor administrasi.

Dikutip dari laman resmi Neliti, berikut adalah detail ornamen di Gereja Katolik St. Joseph Gedangan dan maknanya.

Bagian I (Area Panti Imam)

Di area panti imam, setiap ornamen menjadi simbol yang mendalam. Terdapat simbol Tuhan Yesus, Santo Yusuf, Santa Maria, Bapak Abraham, Santo Petrus, Santo Paulus, Melkisedek, Malaikat Gabriel, dan Malaikat Mikhael.

Simbol-simbol ini mengajarkan umat untuk mencontoh teladan para tokoh dan malaikat tersebut. Simbol ini juga mendukung umat Katolik agar tetap teguh pada iman mereka sampai akhir hayat.

Bagian II (Area Panti Umat di Tengah)

Dalam bagian ini, kehadiran dua belas pilar dengan simbol salib menggambarkan dua belas murid Yesus. Murid-murid tersebut diharapkan menjadi pilar yang tangguh, setia, dan mampu menyampaikan kabar sukacita ke seluruh penjuru dunia.

Bagian III (Area Panti Umat di Sisi Kanan dan Kiri)

Pada area panti umat terdapat simbol-simbol tokoh seperti Santo Ignatius Loyola, Santo Aloysius, Santo Petrus Clever, Santo Fransiscus Asisi, Santo Antonius Padua, Santo Yohanes Berchmas, Santo Stanislaus Kostka, Santa Agnes, Santa Elizabeth, Santa Caecilia, dan Santa Anna.

Sepuluh tokoh ini dihadirkan agar umat Katolik dapat meneladani mereka, berkontribusi dalam bidang misi, hak asasi manusia, keadilan, sosial, dan pendidikan.

Bagian IV (Area Ruang Peralihan)

Terdapat simbol buah anggur, bunga lili, dan trinitas yang hadir di area ruang peralihan. Ornamen ini menyampaikan pesan mendalam bahwa sebelum memasuki ibadah, umat diajak untuk mempersiapkan hati dan jiwa mereka.

Umat Katolik diajak untuk menciptakan suasana yang penuh kekhusyukan dan penghormatan sebelum bersatu dalam doa.

Demikian informasi lengkap mengenai Gereja Katolik St. Joseph Gedangan. Semoga bermanfaat, Lur!




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads