Salah satu bangunan khas yang berada di dalam kompleks Keraton Solo adalah bangsal. Apa itu bangsal? Simak penjelasannya berikut ini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bangsal merupakan istilah dari bahasa Jawa yang berarti balai di istana. Bangsal merupakan bangunan yang pasti ada di sebuah kerajaan terutama kerajaan di Pulau Jawa tak terkecuali Keraton Solo.
Berikut penjelasan mengenai bangsal di Keraton Solo dan fungsinya yang dikutip dari skripsi berjudul 'Analisis Morfosemantis Nama-nama Bangunan di Kompleks Keraton Surakarta' yang disusun oleh Rifka Nilasari dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, diakses dari situs eprints.uny.ac.id pada Kamis (13/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bangsal di Keraton Solo
1. Bangsal Pacetokan
Bangsal Pacetokan merupakan bangsal yang terletak di bagian depan sisi timur Pagelaran. Bangsal Pacetokan digunakan sebagai tempat menghadap orang-orang yang akan mendapat anugerah dari raja.
Nama Bangsal Pacetokan memiliki makna sebagai tuntunan agar manusia selalu berhati-hati. Selain itu, Bangsal Pacetokan juga dapat dimaknai sebagai tempat untuk meluruskan permasalahan.
2. Bangsal Pacikeran
Bangsal Pacikeran merupakan bangsal yang terletak di bagian depan sisi barat Pagelaran. Bangsal Pacikeran digunakan sebagai ruang tunggu bagi orang yang akan mendapatkan hukuman oleh pengadilan atau raja.
Nama Bangsal Pacikeran dimaknai sebagai tuntunan bagi manusia agar dapat melihat persoalan secara benar, tidak salah dalam berpikir, berbicara maupun bertindak.
3. Bangsal Pangrawit
Bangsal Pangrawit merupakan peninggalan dari Keraton Kartasura. Bangsal ini digunakan sebagai tempat duduk atau singgasana raja untuk menyampaikan pesan dan perintah kepada bawahannya atau ketika pelantikan pejabat.
Bangsal Pangrawit tersebut merupakan rumah-rumahan bekas kapal Jenggala yang dibawa langsung dari Kartasura. Menurut cerita, pada Bangsal Pangrawit ditanam batu bekas tempat duduk raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit.
4. Bangsal Angun-angun
Bangsal Angun-angun terletak di kompleks Siti Hinggil Lor di sebelah timur Bangsal Sewayana. Bangsal Angun-angun difungsikan untuk abdi dalem yang bertugas mempersiapkan perlengkapan upacara-upacara keraton dan untuk berlatih gamelan.
Bangsal Angun-angun berarti tempat untuk pacaosan abdi dalem maupun prajurit keraton yang diharapkan mempunyai sifat yang kuat dan tidak mudah menyerah.
5. Bangsal Marcukundha
Bangsal Marcukundha berbentuk limasan yang dibangun oleh Paku Buwana III bersamaan dengan Bangsal Smarakata di sebelah barat. Bangsal Marcukundha memiliki sejumlah fungsi yakni sebagai Paseban atau tempat menghadap komandan Prajurit Keraton bersama Perwira Opsir.
Selain itu, Bangsal Marcukundha juga difungsikan sebagai tempat petugas jaga prajurit, tempat pelantikan perwira opsir, dan tempat memerintahkan hukuman sentana dan abdidalem.
6. Bangsal Smarakata
Bangsal Smarakata merupakan bangsal yang memiliki beragam fungsi. Bangsal ini difungsikan sebagai Paseban atau tempat pelantikan dan menghadap para abdi dalem jero berpangkat Bupati Anom, Panewu, Mantri, dan lain-lain.
Saat ini, Bangsal Smarakata difungsikan sebagai tempat untuk latihan karawitan dan tari, tempat wisuda abdi dalem menjelang ulang tahun penobatan raja, dan tempat penyimpanan Krobongan Madirenggo yang digunakan saat upacara sunat para putra Susuhunan.
7. Bangsal Singanegara
Bangsal Singanegara terletak di sebelah barat tangga Siti Hinggil Lor. Bangsal ini dahulu difungsikan sebagai tempat abdi dalem Singanegara yang bertugas melaksanakan keputusan perkara seseorang yang dijatuhi hukuman mati karena bersalah atau melanggar peraturan negara. Kini, tempat ini menjadi tempat menyimpan meriam Kyai Segarawana.
8. Bangsal Martalutut
Dahulu, Bangsal Martalutut menjadi tempat abdi dalem Martalutut, yaitu punggawa keraton yang bertugas membawa hadiah kepada orang yang berjasa kepada keraton sebagai wujud cinta kasih raja kepada rakyatnya.
Bangsal ini digunakan sebagai tempat petugas yang akan memeriksa perkara dan memberi hadiah. Namun kini, Bangsal Martalutut digunakan untuk menyimpan meriam Kyai Pancawara.
9. Bangsal Sewayana
Bangsal Sewayana terletak di kompleks Siti Hinggil Lor. Orang-orang yang menghadap di bangsal ini bukan orang biasa melainkan para kerabat dan orang penting keraton.
Bangsal Sewayana digunakan pada saat upacara-upacara kerajaan misalnya Grebeg maupun Pisowanan. Kini, Bangsal Sewayana dipakai untuk persiapan para abdi dalem yang akan diwisuda di Bangsal Smarakata.
10. Bangsal Andrawina
Bangsal Andrawina adalah bangsal yang digunakan sebagai tempat makan atau pesta raja beserta keluarganya. Pada masa sekarang, Bangsal Andrawina digunakan untuk menjamu tamu-tamu penting raja.
Bangsal Andrawina terletak di sebelah selatan pendapa Sasana Sewaka. Dahulu tempat ini diberi nama Bangsal Ijo dan dibangun oleh Sunan Paku Buwana IV.
Itulah deretan bangsal yang ada di Keraton Solo. Meski bentuknya hampir serupa, bangsal-bangsal tersebut memiliki nama dan fungsi masing-masing yang berbeda antara satu dengan lainnya. Semoga bermanfaat, Lur!
(rih/ahr)