Mengenal Ratu Shima, Penguasa Kerajaan Kalingga yang Terkenal Keadilannya

Noris Roby Setiyawan - detikJateng
Selasa, 23 Mei 2023 11:29 WIB
Mengenal Ratu Shima, Penguasa Kerajaan Kalingga yang Terkenal Keadilannya. Peta Kerajaan Kalingga. Foto: Gunawan Kartapranata/Wikimedia Commons
Solo -

Ratu Shima merupakan salah satu penguasa dari Kerajaan Kalingga. Semasa kepemimpinannya Kerajaan Kalingga berhasil meraih masa kejayaan. Hal tersebut disebabkan karena Ratu Shima menerapkan prinsip keadilan dalam pemerintahannya. Lantas seperti apa sosok Ratu Shima?

Berikut ini penjelasan mengenai Ratu Shima penguasaan Kerajaan Kalingga, dikutip dari buku 'Pasang Surut Runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha dan Bangkitnya Kerajaan Islam di Nusantara' oleh Rizem Aizid (2022), Sampoerna Academy dan SMAN 13 Semarang dalam laman resminya, Selasa (23/5/2023).

Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga didirikan oleh orang pelarian dari India setelah kerajaan di negaranya dihancurkan, dan masyarakat menganut agama Hindu dan Buddha. Sementara nama Holing berasal dari bahasa Tiongkok. Hal ini berpengaruh pada bahasa yang digunakan sehari-hari dan Bahasa Tiongkok dipakai oleh masyarakat setempat. Penamaan Holing di karenakan banyak pendeta dari Tiongkok yang datang ke wilayah Nusantara pada waktu itu khususnya di daerah tersebut.

Kerajaan ini diperkirakan mulai berdiri sejak abad ke-6 dan terletak di daerah pesisir utara Jawa Tengah. Wilayah kekuasaan Kerajaaan Kalingga diduga terdiri dari Blora, Purwodadi, Salatiga, Jepara, dan Pekalongan.

Silsilah Kerajaan Kalingga

  • Prabu Wasumurti (594-605 M)
  • Prabu Wasugeni (605-632 M)
  • Prabu Wasudewa (632-652 M)
  • Prabu Kirathasingha (632-648 M)
  • Prabu Wasukawi (652 M)
  • Prabu Kartikeyasingha (648-674 M)
  • Ratu Shima (674-695)

Ratu Shima

Kerajaan Kalingga berhasil mencapai puncak kejayaan semasa kepemimpinan dari Ratu Shima yang merupakan putri dari Prabu Wasugeni. Ratu Shima resmi menjadi Ratu di Kerajaan Kalingga pada tahun 674 M dengan menggantikan Prabu Kirathasingha yang merupakan suaminya karena meninggal dunia.

Ratu Shima termasyhur di tanah Jawa dengan gaya kepemimpinannya yang adil dan sangat keras. Ia menerapkan peraturan yang kejam terhadap segala bentuk pencurian, di mana hal tersebut membuat masyarakat Kerajaan Kalingga menjadi jujur dan senantiasa memihak terhadap kebenaran. Ratu Shima tidak segan untuk memberikan hukuman yang tegas terhadap tindakan yang melanggar aturan bahkan terhadap anggota keluarganya sendiri.

Sebuah cerita menarik terkait Ratu Shima yang nyaris menjatuhkan hukuman mati terhadap putra Mahkota Kerajaan Kalingga, hal tersebut disebabkan karena berani menyentuh sebuah kantong berisi emas yang dimiliki oleh Ratu Shima. Namun, hukuman mati tersebut berhasil dibatalkan karena Dewan Menteri Kerajaan meminta agar sang putra Mahkota tidak dihukum mati.

Meskipun terselamatkan dari hukuman mati, namun putra Mahkota tetap menerima hukuman dari Ratu Shima yakni hukuman potong kaki karena bagian tersebut yang menyentuh kantong emas. Meski terdengar kejam, namun sosok Ratu Shima dalam hal ini menjadi panutan masyarakat karena keadilan yang ia tegakan.

Silsilah Keturunan Ratu Shima

Ratu Shima memiliki seorang putri bernama Parwati yang kemudian menikah dengan putra mahkota Kerajaan Galuh bernama Mandiminyak. Melalui pernikahan tersebut Ratu Shima memperoleh seorang cucu bernama Sannaha. Setelah dewasa Sannaha menikah dengan raja ketiga Kerajaan Galuh bernama Bratasenawa dan melahirkan seorang anak bernama Sanjaya. Pada akhirnya, setelah Ratu Shima meninggal, Sanjaya diangkat untuk menggantikannya dan memerintah wilayah Kalingga Utara. Kelak wilayah ini menjadi cikal bakal Bumi Mataram, sehingga keturunannya dikenal dengan Dinasti atau Wangsa Sanjaya penguasa di Mataram Kuno.

Peninggalan Kerajaan Kalingga

Terdapat sejumlah peninggalan dari Kerajaan Kalingga yang hingga saat ini dapat untuk kita saksikan. Di antara peninggalan tersebut ada candi, prasasti, dan sebagainya. Berikut ini peninggalan Kerajaan Kalingga.

  • Prasasti Tukmas
    Prasasti ini ditemukan di lereng barat Gunung Merapi tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang di Jawa Tengah. Dalam prasasti bertuliskan huruf palawa tersebut mengisahkan mengenai mata air yang bersih dan jernih sungai mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan Sungai Gangga di India. Selain itu, dalam prasasti itu juga terdapat gambar seperti trisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra, dan bunga teratai yang menyimbolkan hubungan manusia dengan dewa Hindu.
  • Prasasti Sojomerto
    Prasasti ini ditemukan di Desa Sojomerto yang terletak di Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dalam prasasti berbahasa Melayu Kuno ini diperkirakan berasal dari abad ke-7 M. Prasasti tersebut mengisahkan mengenai kemunculan tokoh bernama Dapunta Salendra yang merupakan cikal bakal raja-raja keturunan Wangsa Sailendra.
  • Candi Angin
    Candi Angin terletak di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah. Prasasti ini diberi nama angin karena letaknya di tempat yang tinggi namun tetap berdiri dengan kokoh dari terpaan angin.
  • Candi Bubrah
    Candi ini ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah. Candi ini merupakan salah satu candi Buddha yang terletak di dalam kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di antara Percandian Roro Jonggrang dan Candi Sewu.

Demikian informasi soal Kerajaan Kalingga dan Ratu Shima. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"

(rih/sip)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork