Para siswa dan guru SMP Kartiyoso Semarang mendatangi lokasi rumah terbakar di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur. Salah satu korban tewas dalam kebakaran itu ialah murid di SMP tersebut. Gurunya menyebut korban kemarin tampak lebih ceria dari biasanya.
Pantauan detikJateng sekitar pukul 10.30 WIB, suasana duka menyelimuti halaman rumah yang terbakar. Sejumlah siswa berseragam pramuka dan guru dari SMP Kartiyoso berdiri berjajar di balik garis polisi, menatap rumah yang telah hangus terbakar. Mereka membacakan surah Al-Fatihah untuk mendiang korban.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Dyong Wahyuni menyampaikan duka mendalam atas kepergian salah satu siswanya, Muhammad Aditya (14), yang menjadi korban dalam tragedi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anaknya itu kemarin masih ceria sekali di sekolah. Nggak ada feeling apa-apa. Dia semangat sekali belajar," kata Dyong kepada detikJateng di lokasi, Jumat (25/7/2025).
Menurut Dyong, Adit sempat mengalami masa sulit dan enggan bersekolah. Namun pihak sekolah melakukan pendekatan dan kunjungan rumah, hingga akhirnya Adit kembali semangat dan aktif belajar di kelas 7C.
"Kita tiga hari yang lalu ke sini untuk home visit, kenapa sih tidak berangkat sekolah. Tapi kemarin ini sudah berangkat, ceria, salim bahkan tiga kali dengan kami. Anaknya lebih ceria dari biasanya. Anaknya baik, santun sama bapak ibu guru santun sekali," ungkapnya.
Sebagai bentuk duka cita, pihak sekolah mempercepat jam pulang dan mengajak siswa kelas 7, 8, 9 serta para guru ke lokasi kejadian untuk mendoakan para korban. Para teman korban merasa kehilangan, terutama yang sekelas dengan korban.
"Kami perwakilan dari SMP Kartiyoso mengucapkan belasungkawa untuk anak kami, ananda Adit. Terutama saya, Bu Gurunya yang mendampingi dia dari kelas 7," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
"Mudah-mudahan amal ibadahnya diterima dan keluarganya juga diterima di sisi Allah SWT," lanjutnya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, petugas Bidlabfor Polda Jateng telah tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa kebakaran terjadi di Jalan Pasenggrahan, Mlatibaru, Kota Semarang, dini hari tadi. Dua rumah hangus dan lima orang di dalamnya meninggal dunia, termasuk seorang ibu hamil.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 02.15 WIB.
"Warga setempat melihat api berkobar dari belakang rumah lalu menghubungi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran," kata Ade saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/7/2025).
Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy Susanto, mengatakan delapan unit mobil pemadam kebakaran dari Damkar Kota Semarang tiba sekitar pukul 02.30 WIB dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 03.15 WIB. Namun nahas, lima orang penghuni rumah sudah tak bisa diselamatkan.
"Mereka terjebak di dalam karena satu-satunya akses keluar berada di bagian depan rumah yang lebih dulu terbakar. Tidak ada yang selamat," kata Andy di lokasi kejadian, Jumat (25/7/2025).
"Korban ditemukan di berbagai titik rumah. Ada yang di ruang tamu, di bawah tempat tidur, dan di belakang rumah. Salah satu anak sempat berusaha keluar, tapi ditemukan sudah dalam kondisi terbakar di ruang depan," terang Andy.
Pihak kepolisian bersama Tim Inafis Polrestabes Semarang telah melakukan olah TKP dan identifikasi awal. Dugaan sementara, kebakaran dipicu korsleting.
"Informasi dari saksi yang sebelah rumah ada korsleting listrik, kena kabel optik sehingga menjadi pemicu kebakaran. Juga di ruang tengah di bawah itu kan ada motor, sehingga pemicunya motor diduga meledak nyambar bensinnya," ungkapnya.
Identitas korban meninggal yaitu:
- Aminah (65)
- Amalia (33) (Kondisi hamil)
- Muhamad Aditya (14)
- Kimora Azzalea Racmadi (4)
- Saidah, Perempuan (55)
(dil/ahr)