Masjid Al Manshur Klaten Simpan Manuskrip Kuno 3 Bahasa-Berhias Tinta Emas

Masjid Al Manshur Klaten Simpan Manuskrip Kuno 3 Bahasa-Berhias Tinta Emas

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Sabtu, 15 Apr 2023 16:20 WIB
Masjid Al Manshur di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten, Rabu (12/4/2023).
Masjid Al Manshur di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten, Rabu (12/4/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Masjid Al Manshur di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten, didirikan tahun 1926 dan masih terawat keasliannya. Masjid kuno di kawasan Ponpes Al Manshur itu juga menyimpan banyak manuskrip langka.

"(Naskah kitab) Itu disimpan di pawestren di lemari. Tinta untuk kaligrafi, menurut penelitian itu emas, dan kertasnya dari Eropa," ungkap sesepuh Masjid Al Manshur, Tamim Fadhili Munawir (73) kepada detikJateng, Rabu (12/4/2023).

Diceritakan Tamim, cucunya pernah meneliti naskah-naskah tersebut. Dosen pembimbingnya kaget saat melihat manuskripnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tulisan kaligrafi di tepi naskah tintanya emas, kata dosen cucu saya. Dan kertasnya dari Eropa. Kalau tulisannya tinta biasa, tapi hiasan tepi naskahnya katanya emas," papar Tamim.

Naskah tersebut, menurut Tamim, bisa jadi karya KH Muhammad Mansur pendiri masjid sekaligus Ponpes Al Manshur. Atau bisa jadi karya kolaborasi dengan orang lain.

ADVERTISEMENT

"Sebab ada juga yang tulisannya terbaca karya petinggi Keraton Surakarta, seingat saya Kanjeng Raden Tumenggung siapa, saya lupa. Ada juga yang berhuruf Arab Pegon," terang Tamim.

Masjid Al Manshur di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten, Rabu (12/4/2023).Masjid Al Manshur di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten, Rabu (12/4/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Sementara itu, Pegiat Cagar Budaya Klaten, Hari Wahyudi mengatakan masjid Al Manshur dari ciri khas bangunannya didirikan tahun 1900-an.

"Arsitektur Jawa tradisional tidak ada sentuhan kolonial. Yang menarik, manuskrip di masjid itu merupakan manuskrip kuno langka," papar Hari kepada detikJateng.

Manuskrip di masjid itu, ungkap Hari, ada yang tulisan Arab Pegon, Jawa, dan tiga bahasa. Di zaman tersebut manuskrip itu hanya dimiliki orang tertentu dengan tingkat ilmu tertentu.

"Manuskrip itu hanya dimiliki orang tertentu, hanya orang yang punya kualitas saja yang punya manuskrip itu. Termasuk masjid kuno yang memiliki manuskrip kuno terbanyak di Klaten," kata Hari yang juga Humas Komunitas Pegiat Cagar Budaya (KPCB) Klaten itu.

Salah satu manuskrip itu, sebut Hari, sangat istimewa karena kertasnya buatan Eropa tahun 1700-an. Kertas itu memiliki watermark gambar singa membawa pedang.

"Kertasnya buatan Eropa tahun 1700-an. Ada juga karya pejabat Keraton Surakarta yang ikut andil dalam penulisan manuskrip di masjid tersebut," imbuh Hari.

Sebelumnya diberitakan, masjid Al Manshur tak lepas dari nama besar Pondok Pesantren (Ponpes) Al Manshur.

"Lalu dibuatlah masjid yang dibangun Mbah Mansur bersama masyarakat. Pembangunan masjid selesai tahun 1926, atau tahun Jawa 1857 seperti yang ditulis di atas pintu," papar sesepuh Masjid, Muhammad Khoirudin (62), Rabu (12/4).




(dil/apl)


Hide Ads