Di Balik Anggapan 'Bayi Sakit Akan Sembuh' Jika Diselimuti Batik 3 Negeri

Di Balik Anggapan 'Bayi Sakit Akan Sembuh' Jika Diselimuti Batik 3 Negeri

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Senin, 23 Jan 2023 13:34 WIB
Batik tiga negeri koleksi Sumartono.
Batik tiga negeri koleksi Sumartono. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng.
Solo -

Batik Tiga Negeri merupakan salah satu batik khas Solo. Batik jenis ini sempat eksis di tahun 1960-an. Salah satu penerus pembuatan Batik Tiga Negeri di Solo, Sumartono mengatakan, meski menjadi batik khas Solo, namun pasar utamanya justru di Jawa Barat.

"Di Sunda, Batik Tiga Negeri menjadi simbol kelas sosial. Misal mereka mau melamar pengantin itu tinggal dihitung berapa kain batik tiga negerinya. Kalau semakin banyak, mereka orang terpandang," Sumartono saat ditemui detikJateng di kantornya, Kamis (19/1/2023).

Bahkan bayi yang diselimuti dengan Batik Tiga Negeri menunjukkan identitas jika bayi itu dari keluarga yang terpandang. Tak hanya sebagai status sosial, penggunaan Batik Tiga Negeri ini juga memiliki kepercayaan lainnya di masyarakat Sunda.

"Bahkan muncul anggapan jika bayi sakit diselimuti Batik Tiga Negeri bisa sembuh," ucapnya.


Sumartono menuturkan, Batik Tiga Negeri ini lebih laku di Sunda karena masalah selera. Meski memiliki motif batik Jawa, namun batik ini sudah dalam bentuk kolaborasi. Sementara orang Jawa masih memperhatikan pakem-pakem dalam kain batik itu.

"Mungkin masalah selera. Orang Sunda lebih suka dengan warna terang, dengan khas sogannya batik, itu yang mungkin membuat suka dengan Batik Tiga Negeri ini," ujarnya.

Namun, Batik Tiga Negeri ini sudah jarang diproduksi lagi. Sumartono mengatakan, hanya ada beberapa pembatik di Semarang dan Pekalongan yang masih memproduksi Batik Tiga Negeri ini. Namun mereka tidak hanya terfokus pada Batik Tiga Negeri saja.


Melihat peluangnya, menurut Sumartono masih ada potensi besar untuk kembali memproduksi Batik Tiga Negeri ini. Namun, bila dilihat dari segi kuantitas, produksinya tidak bisa sebanyak dahulu. Sebab, pengrajinnya sudah tidak sebanyak dulu.

"Kalau diproduksi lagi, mungkin fungsinya sudah tidak seperti dulu. Lebih untuk koleksi saja. Karena kalau dipakai untuk sehari-hari, jadinya terlalu mahal," ucapnya.

Untuk pakem pembuatan Batik Tiga Negeri ini pada boketnya harus warna merah khas Lasem, untuk warna terbatas pada biru, hijau, dan ungu, dan gambar sogan.




(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads