Lily Elserisa menekuni bidang ilustrasi sejak tahun 2014. Pada tahun 2019 ia bergabung dengan kelompok seni bernama TacTic yang mengolah kembali sampah plastik jadi karya seni. Seperti apa kisahnya?
"Aku seorang ilustrator dan mulai menggambar ilustrasi itu tahun 2014. Sebenarnya namanya itu TacTic, Tactile and Tangiable From Plastic, sudah ada dari tahun 2015. Aku baru masuk di 2019. Kegiatan utama TacTic itu bikin karya, material utamanya sampah plastik ditambah bahan lain sesuai kebutuhan kayak rangka dan lain-lain. Kita bikin karyanya kecil-kecil kalau nggak pameran," kata Lily saat dijumpai detikJateng beberapa waktu lalu.
"Ada dua orang yang mendirikan TacTic, Mutia Bunga dan Ayu Arista Murni. Dua-duanya alumni ISI Jogja seni murni dan seni lukis. Waktu itu ada namanya Riani Silaban salah satu anggota baru aku masuk," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lily bercerita, sejak dulu ia aktif terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan hidup seperti membersihkan sungai, membersihkan pantai, dan menanam pohon. Saat S1 di Universitas Negeri Malang ia tergabung dalam satu lembaga pelayanan rohani yang memiliki misi untuk lingkungan hidup.
"Dulu aku itu lumayan aktif terlibat di kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan hidup seperti bersih sungai, bersih pantai, tanam pohon waktu di Malang. Itu ada satu lembaga pelayanan rohani dan ada misinya untuk lingkungan hidup," jelas lulusan pascasarjana ISI Jogja Desain Komunikasi Visual ini.
"Dulu itu nggak concern banget tapi karena tergabung istilahnya 'terjebak' gitu, jadi semakin mempelajari, semakin ter-involve kayak bahayanya plastik sekali pakai, penebangan liar, air tercemar, pengaruhnya lingkungan dengan masyarakat. Karena itu akhirnya kepedulian itu mengendap di alam bawah sadar dan praktik sehari-hari," sambungnya.
Sebelumnya, Lily mengetahui TacTic dari sebuah pameran dan ia mau menulis untuk tugas kuliahnya. Ia merasa pameran TacTic membahas tentang lingkungan hidup karena terdapat foto-foto kalau TacTic sedang survei ke TPST Piyungan untuk membeli sampah plastik.
"Waktu ke Jogja, ketemu sama karyanya TacTic di salah satu galeri dan aku merasa mereka membahas tentang lingkungan hidup karena waktu itu ada foto-fotonya saat mereka membuat karya dari sampah plastik dan beli dari TPST Piyungan juga warga sekitar," Jelas Lily
"Pertama tahu di pameran, aku tulis karena suka karyanya untuk tugas kuliah, hasil tulisan aku balikin ke mereka, mereka suka, akhirnya mengajak aku untuk bergabung," tambahnya.
TacTic Plastic
TacTic Plastic mengadakan pameran sebagai kegiatan mengolah kembali sampah plastik menjadi karya seni. Selain itu, mereka juga mempunyai merchandise untuk membantu perekonomian.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
"TacTic punya galastical, galastical itu merchandise untuk dijual, itu produk untuk sustain-nya, kan kita mau lingkungan hidup yang berkelanjutan masa ekonominya nggak berkelanjutan. Walaupun nggak banyak dan beberapa persen aja. Profitnya galastical biasa untuk berkarya di TacTic," jelas Lily.
Tidak hanya itu, TacTic juga sering mengadakan workshop untuk pemberdayaan non profit, pelatihan, dan sebagainya. Secara ekonomi, ia mengatakan jika memerlukan uang mereka akan patungan bersama karena ini bukan menjadi kerjaan utama dari para anggota TacTic.
![]() |
"Kalau workshopnya untuk pemberdayaan non profit, kalo berbayar itu biasanya anak-anak muda yang memang mau belajar, pelatihan, dan lain-lain. Kita independen fun rising, kalau nggak ada duit ya patungan, karena ini bukan kerjaan utama, kita semua punya kerjaan masing-masing," kata Lily yang kini juga jadi Dosen Desain Komunikasi Visual ISI Jogja itu.
"Ternyata antusiasmenya masyarakat itu dalam merespons karya kami lebih ke pengin bisa bikin juga, jadi lebih banyak workshop, semakin banyak orang yang mau tahu cara recycle plastik sampah, hasil karyanya selalu dibawa pulang berbayar maupun tidak berbayar," sambungnya.
TacTic memiliki event terdekat pada tanggal 8 November 2022 mereka akan membuat karya di tempat lain, menyerap ilmu dan mengadakan pameran. Pada tanggal 11 November 2022 mengikuti pameran kolektif, undangan pameran aksi dari mahasiswa ISI Jogja jurusan seni murni.
"Yang paling dekat tanggal 8 mau residensi, membuat karya di tempat lain jadi bukan di studio sendiri, menyerap ilmu lain, kayak inkubasi, bikin karyanya di situ, program dan pamerannya di situ, terus tanggal 11 ikut pameran kolektif, undangan pameran aksi, pameran teman-teman ISI seni murni Jogja," ujarnya.