Badan Otorita Borobudur (BOB) menggelar pameran Fotografi Internasional BARA-API 'Healing, Promoting, Recovering Economy and the Spirit of Life'. Pameran ini diharapkan dapat mendorong pariwisata setelah sempat lumpuh gegara pandemi COVID-19.
Plh Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik BOB Yusuf Hartanto menjelaskan pameran fotografi internasional ini akan digelar 23 Juli mendatang di Museum H Widayat, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
"Pameran diikuti 222 fotografer dari 22 negara akan dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 23 Juli 2022 pukul 10.00 WIB. Sedangkan pameran berlangsung sebulan, berakhir pada 23 Agustus 2022," kata Yusuf di kompleks Kantor Pos Besar Jogja, Kamis (21/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf mengungkapkan pihaknya menggandeng fotografer nasional untuk penyelenggaraan pameran ini. Diharapkan, masyarakat kembali antusias untuk menikmati destinasi wisata di DIY dan Jawa Tengah.
"Target pameran ini bisa mendongkrak antusias masyarakat untuk mengunjungi kembali destinasi wisata yang ada di DIY dan Jawa Tengah," katanya.
Sementara itu Ketua Panitia Pameran Fotografi Internasional BARA-API Teguh Santosa menjelaskan akibat pandemi secara umum, terjadi demam atau sakit sosial, ekonomi, politik, keamanan, bahkan mungkin juga kebudayaan. Keresahan-keresahan ini ikut dirasakan oleh para fotografer Indonesia dan menjadi pembahasan tak berkesudahan.
"Sebagai negeri yang mengandalkan sektor wisata, adanya pandemi COVID-19 jelas-jelas menjadi pukulan berat. Sebab, jangankan bepergian, pandemi itu sempat memaksa orang jaga jarak, mendekam di rumah, dan menghindari kerumunan. Kondisi itu jelas menghantam sektor wisata yang pada akhirnya merusak tatanan dan aktivitas ekonomi, hingga memperdalam luka dan derita," katanya.
Salah satu inisiator pameran dan koordinator kurator pameran, Risman Marah, menambahkan pameran ini muncul juga sebagai social healing bagi masyarakat yang dilakukan fotografer.
"Lalu muncul pertanyaan, apa yang bisa dilakukan para fotografer untuk ikut berkontribusi melakukan social healing, juga recovering economy and the spirit of life. Maka muncullah ide untuk menggelar pameran fotografi berskala internasional agar gemanya lebih luas dan efeknya juga lebih luas serta mendalam," jelasnya.
Objek fotografi di pameran ini, kata Risman, adalah representasi Candi Borobudur dan Gunung Merapi. Sebab objek yang ditangkap para fotografer dan dipamerkan adalah tentang Candi Borobudur dan Gunung Merapi dengan segala kisah, sudut, perspektif, dan sejarahnya.
"Dua ikon agung di Jawa Tengah dan Yogyakarta itu menjadi pilihan tema, karena memang sangat populer, penuh misteri, sejarah, dan pesona yang luar biasa. Kedua ikon itu juga sangat dikenal di seluruh dunia. Apalagi Gunung Merapi yang menjadi komandan jajaran volcano di garis Cincin Api, menunjukkan fenomena unik sejak akhir 2019. Gunung Merapi selalu memuntahkan lahar panas setiap hari, dari tahun 2019 sampai kini," imbuh fotografer dan petualang kawakan, Don Hasman.
Selain fotografer dari Indonesia, peserta dari luar negeri datang dari Argentina, Filipina, Polandia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Selandia Baru, Sri Lanka, Thailand, Turki, Vietnam, dan Amerika Serikat.
(apl/rih)