Sabtu Legi 4 Juni 2022: Bijaksana, Suka Kerapian

Penanggalan Jawa

Sabtu Legi 4 Juni 2022: Bijaksana, Suka Kerapian

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 04 Jun 2022 06:44 WIB
Asian women are picking up books on the bookshelf. To prepare to back to school
Ilustrasi menata buku-rapi (Foto: iStock)
Solo -

Hari ini, Sabtu (4/6/2022) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 4 Zulkaidah 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Sungsang.

Weton (hari kelahiran) Sabtu Legi memiliki neptu 14. Kecenderungan weton Sabtu Legi ini memiliki banyak kemauan, bijaksana wataknya, suka dengan kemewahan, dapat menghargai teman-temannya, hanya sayangnya suka mencampuri urusan orang lain.

Pangarasan pada weton ini adalah lakuning rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan. Adapun pancasuda, bumi kapetak. Bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wuku sungsang, lambang dewanya Bathara Gana, wataknya mudah marah, gelap hati. Air di tempayan ada di depan, wataknya cenderung ikhlas, tapi lama-lama diperlihatkan kebaikannya. Gedhongnya di belakang, ikhlas tanpa harapan dipuji orang. Pohonnya tangan, sifatnya tak mau menganggur, selalu aktif.

Wataknya keras, ingin memiliki apa yang dipunyai orang lain. Burungnya bidho, wataknya keras dan dapat menyamar. Gambarannya bagaikan bunga sepatu yang merah, besar nafsunya, tetapi dapat dikendalikan. Lambangnya seperti burung elang yang jatuh, artinya jika kecelakaan atau dalam kondisi yang sangat kurang menguntungkan tidak ada yang menolong, orang yang melihat hanya sebatas kasihan saja.

ADVERTISEMENT

Bahayanya jika terkena besi. Kala ada di timur, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi ke arah timur untuk urusan yang sangat penting. Pada hari Sabtu Legi di wuku ini adalah hari yang sangat buruk untuk segala macam pekerjaan yang penting.

Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo




(ams/ams)


Hide Ads