Cerita Mustaka Gerabah Kuno di Masjid Sunan Kalijaga Gunungkidul

Cerita Mustaka Gerabah Kuno di Masjid Sunan Kalijaga Gunungkidul

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 13 Apr 2022 05:47 WIB
Masjid Sunan Kalijaga di Pedukuhan Blimbing, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang.
Masjid Sunan Kalijaga di Pedukuhan Blimbing, Girisekar, Panggang, Gunungkidul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng.
Gunungkidul -

Kabupaten Gunungkidul punya banyak masjid bersejarah, salah satunya Masjid Sunan Kalijaga di Pedukuhan Blimbing RT.03 RW.05, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang. Masjid itu juga terbilang unik karena memiliki mustaka dari gerabah.

Pantauan detikJateng, bagian dalam masjid itu, tepatnya di depan mimbar, terdapat 4 pilar kayu. Bagian mustaka masjid itu juga berbeda dari masjid pada umumnya yang berbentuk bulan sabit dan bintang.

Sedangkan di luar masjid terdapat sumur yang disebut-sebut buatan Sunan Kalijaga. Hingga kini, sumur itu masih dimanfaatkan warga sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pamong Kalurahan Girisekar, Nanang Rudi, menjelaskan masjid kuno itu dulu sempat terbakar dan dibangun lagi hingga akhirnya berbentuk seperti sekarang.

"Berdasarkan cerita simbah saya, masjid ini peninggalan Sunan Kalijaga. Karena rentetannya dengan adanya petilasan Kembang Lampir (tempat turunnya wahyu Mataram) yang berada di sebelah utara Masjid," kata Nanang di Masjid Sunan Kalijaga, Selasa (12/4/2022).

ADVERTISEMENT
Masjid Sunan Kalijaga di Pedukuhan Blimbing, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang.Masjid Sunan Kalijaga di Pedukuhan Blimbing, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng.

Nanang menjelaskan, masjid tersebut berada dalam satu garis lurus dengan petilasan Kembang Lampir. Menurut cerita turun-temurun, Sunan Kalijaga membuat masjid dan sumur itu untuk mendampingi Ki Ageng Pemanahan yang bertapa di Kembang Lampir.

"Mbah Kalijogo buat masjid di sini untuk mendampingi Ki Ageng Pemanahan, jadi beliau memantau dari sini (Masjid Sunan Kalijaga). Begitu cerita simbah-simbah," ucap Nanang.

"Sumur di selatan masjid itu juga disebut buatan Sunan Kalijogo. Meski kemarau tidak kering, airnya bening. Masih dimanfaatkan masyarakat, tapi tidak boleh dipasangi pompa air," lanjut Nanang.

Masjid Sunan Kalijaga pernah mengalami pemugaran. Meski demikian, bentuk masjid itu diyakini masih sama seperti awalnya. "Sudah satu kali pemugaran, Dulu bentuknya dari awal seperti ini. Peninggalan yang masih ada, masih utuh, mustaka yang di atas itu," ujarnya.

Nanang menceritakan, masjid tersebut dulu luasnya 3 x 3 meter, berdinding bamboo, dan berlantai tanah. Bangunan masjid itu agak menjulang dengan ketinggian sekitar 1,5 meter. Kini, masjid itu luasnya sekitar 9 x 15 meter.

Masjid Sunan Kalijaga di Pedukuhan Blimbing, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang.Masjid Sunan Kalijaga di Pedukuhan Blimbing, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng.

"Dari cerita simbah, itu dari awal berdirinya masjid ini ya itu mustakanya. Mustaka itu dari gerabah, tanah liat," imbuh Nanang.

Menurut Nanang, mustaka masjid itu punya cerita tersendiri. "Dulu itu pernah hilang saat zaman penjajahan. Tapi tiba-tiba ada penjual keliling bawa mustaka, sama dengan sebelumnya (yang hilang), karena itu salah satu sesepuh mau membelinya," ucapnya.

Namun, saat sesepuh itu kembali setelah mengambil uang di rumah, penjualnya sudah pergi meninggalkan mustaka gerabahnya.

Mengenai keberadaan empat tiang kayu di dalam masjid, Nanang menyebut itu bagian dari pemugaran. "Empat tiang di dekat mimbar itu bentuk dari rehab, begitu pula bedugnya. Bedug itu buatan tahun 1962," katanya.

Ketua Takmir Masjid Sunan Kalijaga Anwar Samidi menambahkan, masjid itu masih berhubungan dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bahkan, biaya pemugarannya dari keraton.

"Tahun 1984 itu diberi bantuan Keraton Rp 2,5 juta. Masih ingat saya, uang itu saya ambil secara bertahap, dan dihabiskan semua untuk pembangunan masjid," ucapnya. Adapun perluasan masjid itu menggunakan tanah wakaf. "Tanah masjid ini tanah wakaf," ujar Anwar.

Masjid Sunan Kalijaga di Pedukuhan Blimbing, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang.Sumur kuno di samping Masjid Sunan Kalijaga di Pedukuhan Blimbing, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng.



(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads