23 Waris dari Lampung-Jakarta Kompak Mudik Magelang demi Terima UGR Tol

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 05 Nov 2025 16:28 WIB
23 waris dari satu keluarga kompak menerima uang ganti rugi tol Jogja-Bawen di Balai Desa Candiretno, Secang, Magelang, Rabu (4/11/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Ada yang berbeda saat proses pencairan uang ganti rugi (UGR) tol Jogja-Bawen di Balai Desa Candiretno, Secang, Magelang. Pasalnya, ada 23 ahli waris dari satu keluarga yang kompak datang demi mendapatkan UGR. Mereka ada yang dari Jakarta hingga Lampung.

Tanah yang terkena tol itu seluas 1.565 meter persegi berada di Karangtalun, Kecamatan Ngluwar. Adapun nilai UGR yang diterima sebesar Rp 1,4 miliar. Sebanyak 23 ahli waris pun kompak datang ke balai desa untuk menerima UGR. Mereka ada yang dari Jakarta, Lampung, Tangerang, Klaten, dan Magelang.

"Ini kebetulan ahli waris itu dari simbah, atas nama Joyo Sudarmo. Ya, terus kemudian diberikan ke anak atas nama Asri Yati. Kemudian Asri Yati itu meninggal. Dia tidak punya anak dan tidak berkeluarga. Sehingga ketika terkena tol ini semua kembali ke ahli waris," kata Asih Purnamasari (32) juru bicara keluarga kepada wartawan di Balai Desa Candiretno, Rabu (4/11/2025).

"Kita ada 23 ahli waris itu yang ada dari Sumatera, Lampung, Jakarta, Tangerang, Klaten dan Magelang," sambungnya.

Menurut Asih, proses pencairan UGR ini membutuhkan perjuangan yang luar biasa.

"Tidak hanya satu dua tahun ya. Karena revisi data terus, itu kurang lebih hampir ada tiga tahun untuk perjuangan yang sangat luar biasa sampai detik hari ini," ucap dia.

"Luasnya kurang lebih 1.500-an. Nilai nominalnya kurang lebih Rp 1,4 miliar," sambungnya.

Setelah menerima UGR, kata Asih, sudah ada kesepakatan keluarga untuk dibagi bersama.

"Iya berarti 23 orang," kata dia.

Asri Yati sendiri memiliki sembilan saudara, tapi sudah meninggal semuanya. Kemudian, tanahnya sampai kepada keponakan maupun cucunya.

"Tapi karena Allah sudah memanggil yang lainnya. Nah, itu (tanah) terus kemudian tibalah kita ke keponakan. Iya punya saudara mas punya mas, adik, kakak, sepupunya. Ya betul semua keponakan-keponakan," tuturnya.

"Alhamdulillah sampai saat ini sudah bisa cair hari ini. Rasa syukur kami sangat luar biasa," ujar Asih sambil menyeka air mata.

Asih menambahkan, undangan pencairan UGR disampaikan lima hari sebelumnya. Setelah menerima undangan itu, ia menghubungi semua saudaranya.

"H-5 saya menghubungi semua pihak keluarga yang jauh-jauh itu, mengkondisikan untuk semua memang wajib hadir. Saya sendiri posisi orang Klaten. Kalau tadi yang dari Lampung itu ada yang kumpulnya di Magelang, ada yang di Karangtalun, Magelang. Terus kemudian ada yang kumpul di Klaten di tempat saya," tuturnya.

Sementara itu panitia pengadaan tanah dari BPN Kabupaten Magelang, Adi Cahyanto mengatakan pencairan UGR hari ini ada sejumlah 35 bidang dari 13 desa, seluas 36.562 meter persegi atau 3,6 hektare dengan nilai sekitar Rp 40 miliar.

"Luar biasa itu (23 ahli waris). Ya kalau saya itu sungguh luar biasa. Orang itu ternyata jauh-jauh. Ada yang Jambi, Lampung. Lebih banyak yang Sumatera kayaknya," kata Adi.

"Ya intinya, alhamdulillah kita bisa menyelesaikan permasalahan tentang pembagian waris terselesaikan. Dulu belum sepakat, sekarang sudah sepakat dan alhamdulillah sudah klir. Harus datang semua," pungkasnya.



Simak Video "Video Polisi Gerebek Tambang Ilegal di Lereng Merapi, Rugikan Negara Rp 3 T"

(dil/apu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork