Dapat UGR Tol Miliaran, Warga Mungkid Magelang Pilih buat Bangun Ponpes

Dapat UGR Tol Miliaran, Warga Mungkid Magelang Pilih buat Bangun Ponpes

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 22 Jul 2025 15:39 WIB
ilustrasi jalan tol jogja-solo
Ilustrasi pembangunan jalan tol. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Magelang -

Kakak beradik warga Mungkid, Kabupaten Magelang, menerima uang ganti rugi (UGR) proyek tol Jogja-Bawen hingga miliaran rupiah. Sang adik, Sahal Sulton Abidin (51), menggunakan uang itu untuk membangun pondok pesantren (ponpes).

Hal itu disampaikan kakaknya, Choliq Aminullah (56) saat ditemui wartawan di sela pembayaran UGR di Balai Desa Candisari, Kecamatan Secang. Total UGR yang diterima keduanya mencapai sekitar Rp 4,3 miliar.

"Ini sawah (yang kena proyek tol), masih Letter C (catatan kepemilikan tanah yang di desa) dan prosesnya juga mudah. Kebetulan ini saya kakak adik satu Letter C, dua nama bisa pecah jadi 5 bidang. Alhamdulillah prosesnya tidak ada kendala," kata Choliq yang juga mewakili adiknya, Selasa (22/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kakak adik itu masing-masing mendapat sekitar Rp 2 miliar. Choliq bilang, tanah tersebut dulunya merupakan warisan dari kakeknya yang diberikan kepada orang tuanya.

"Dapat 2 (miliar), adik 2 (miliar). Sawah warisan dari simbah ke bapak, tapi bapak masih Letter C, kemudian ke ahli waris (dirinya dan adiknya)," ujar Choliq.

ADVERTISEMENT

Choliq mengatakan lahan miliknya yang terkena proyek tol luasnya 1.919 meter persegi dan 135 meter persegi. Rencananya dia akan menggunakan uang itu untuk membeli tanah pengganti yang kebetulan juga masih milik saudaranya.

"Ya, alhamdulillah sudah (ada pandangan beli tanah) masih di keluarga. Nanti, belum (dibayar). Baru cocok harga dan luasan, bersertifikat juga, tinggal nanti nunggu ini cair sepakat pembayaran. Saya barep, adik nomor empat," ucapnya.

Sedangkan lahan milik adiknya yang terkena tol luasnya 1.845 meter persegi dan 95 meter persegi.

"Kalau adik, putrinya (istrinya) ustazah. Jadi dia mendirikan pondok pesantren di rumah. Jadi untuk membangun, sudah (membangun) mulai satu tahun yang lalu, ini untuk neruskan. Jadi memang butuh dana banyak dia. Jadi tidak beli sawah, tapi untuk diwujudkan pondok pesantren," terang Choliq.

Warga lain, Sugianto (59) asal Secang, Kabupaten Magelang, juga mendapat UGR proyek tol dengan nilai fantastis. Tanah yang dia beli pada tahun 2012 senilai Rp 250 juta kini mendapat UGR Rp 5,4 miliar.

"Tanah saya beli sendiri dari tahun 2012. Dulu beli sekitar Rp 250 juta dengan luas 7.420 (meter persegi)," kata Sugianto di Balai Desa Candisari, Kecamatan Secang, Selasa (22/7/2025).

Sugianto menyebutkan, dari proses awal hingga pencairan UGR ini kurang lebih hampir 2 tahun. Ia sebelumnya tak menyangka tanah miliknya yang berada di Desa Candisari bakal terkena proyek tol Jogja-Bawen.

"Alhamdulillah, saya dapat UGR untuk penggantian dampak tol untuk pembangunan negara biar lancar arus lalu lintas dari Jogja ke Semarang. Saya menunggunya hampir 2 tahun. Yang kena sebidang tanah, sawah," sambungnya.

"Ada satu bidang, tapi sisanya diikutkan. Alhamdulilah dapat berapa ya (sekitar Rp 5 miliar) Iya 1 sekitar 5 gitu ya. Ya rencana buat beli tanah lagi, buat pendidikan anak," sambungnya.

Sementara itu Kepala BPN Kabupaten Magelang A Yani mengatakan hari ini dilakukan pembayaran UGR.

"Jumlahnya 75 bidang, terletak di 13 desa. Luas keseluruhan 62.527 meter persegi, jumlah nilai ganti ruginya hari ini Rp 86.017.758.862. Banyak hari ini, mulai dari Keji (Muntilan) sampai ke Candiretno (Secang)," kata Yani.

"Masih ada yang di LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara) 200 (bidang) lebih. Yang sudah diajukan ke LMAN belum turun. Mudah-mudahan mengalir terus. Dua minggu ini sudah ada pembayaran, mudah-mudahan minggu ini juga ada pencairan," imbuhnya.




(dil/ahr)


Hide Ads