27 Ribu Sapi Perah Impor Masuk Indonesia demi Kebut Produksi Susu

27 Ribu Sapi Perah Impor Masuk Indonesia demi Kebut Produksi Susu

Anang Firmansyah - detikJateng
Minggu, 03 Agu 2025 19:22 WIB
Wamentan, Sudaryono meninjau Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Kabupaten Banyumas, Minggu (3/8/2025) sore.
Wamentan, Sudaryono meninjau Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Kabupaten Banyumas, Minggu (3/8/2025) sore. Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengatakan saat ini sudah ada 27 ribu sapi perah impor yang masuk ke Indonesia guna menggenjot produksi susu. Adapun target tahun ini mendatangkan 100 ribu sapi perah.

"Sekarang sudah 27 ribu (sapi perah), dari total target tahun ini impor 100 ribu. Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai itu," kata Sudaryono saat meninjau Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Kabupaten Banyumas, Minggu (3/8/2025) sore.

"Impor sapi perah kan bukan pemerintah ngimpor, tapi kita mendorong pihak swasta baik dalam maupun luar negeri mendatangkan sapi hidup ke Indonesia. Karena ini bukan ada anggarannya lalu kita impor. Tapi kita betul-betul mendorong pihak swasta untuk mendatangkan sapi hidup," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudaryono mengatakan, program makan bergizi gratis (MBG) berdampak positif pada produksi susu dalam negeri. Di Baturraden sendiri hingga saat ini bisa memproduksi susu sebanyak 7.000 liter per hari.

"Sekarang ini dengan adanya MBG men-trigger produksi susu dalam negeri, baik itu dinas maupun masyarakat. Di Baturraden ini ada produksi oleh dinas dan kementerian 7.000 liter setiap hari," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia meminta agar susu tersebut semuanya diserap untuk kebutuhan MBG di seluruh Kabupaten Banyumas.

"Saya minta 7 ribu itu diserap MBG semua. Terkait harga nanti akan diakali, apakah tidak perlu pakai botol, karena botolnya sudah mahal. Mungkin pakai bantal plastik. Yang penting intinya kita minum susu," ucapnya.

Kepala BBPTU-HPT Baturraden, Dani Kusworo, menjelaskan saat ini pihaknya mampu memproduksi 7.000 liter susu segar per hari. Dari jumlah tersebut, 5.500 liter telah didistribusikan ke masyarakat melalui koperasi hingga industri pengolahan susu seperti Ultra dan Cimory.

"Alhamdulillah sekarang juga sudah kerja sama dengan 3 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang memasok untuk program susu MBG dari program Presiden Prabowo. Setiap minggu kami melakukan dua kali pengiriman, yakni Minggu dan Kamis, masing-masing 3.500 botol," katanya kepada wartawan.

"Kalau dihitung, 1 liter itu bisa jadi 8 botol. Artinya, setiap hari kita bisa produksi 40 ribu botol susu. Itu bisa memenuhi kebutuhan 12-15 SPPG setiap harinya," imbuh dia.

Dani menerangkan, satu ekor sapi perah rata-rata bisa menghasilkan 12-15 liter susu per hari. Angka tersebut meningkat dari sebelumnya hanya 9-10 liter pada awal 2025 berkat penerapan teknologi pakan hijauan, silase, dan mineral blok buatan sendiri.

"Potensi sapi kita ini sebenarnya luar biasa. Targetnya tahun ini bisa 20 liter per ekor per hari. Dari 450 ekor sapi perah yang ada sekarang, kalau bisa 20-25 liter per ekor, maka pada 2026 produksi susu bisa mencapai 10 ribu-12 ribu liter per hari," pungkasnya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads