Melihat Proses Pembuatan Gelang Haji, Sehari Bikin untuk 4 Kloter

Melihat Proses Pembuatan Gelang Haji, Sehari Bikin untuk 4 Kloter

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 06 Mei 2025 18:39 WIB
Pekerja membuat gelang haji di Wisma Armina, tak jauh dari Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Selasa (6/5/2025).
Pekerja membuat gelang haji di Wisma Armina, tak jauh dari Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Selasa (6/5/2025). Foto: Jarmaji/detikJateng.
Boyolali -

Gelang haji menjadi salah satu barang yang wajib dikenakan jemaah calon haji Indonesia selama di Tanah Suci. Gelang ini memuat sejumlah informasi terkait identitas jemaah tersebut.

Di gelang yang terbuat dari monel atau logam anti karat itu memuat identitas jemaah. Mulai dari nama, asal Embarkasi, nomor kloter (kelompok terbang), nomor paspor, hingga maktab jemaah tersebut. .

"Ini terbuat dari monel. Monel ini antibakar dan antikarat, walaupun tertanam berapa puluh tahun itu nggak akan berubah," kata salah seorang perajin gelang haji, Nur Rokhim, kepada para wartawan ditemui di sela-sela membuat gelang haji di Wisma Armina, Donohudan, Ngemplak, Boyolali Selasa (6/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya data pemakai, maka gelang ini sangat penting dan diminta terus dikenakan oleh semua jemaah selama di Tanah Suci. Tujuannya, agar jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan, seperti jemaah terpisah dari rombongan atau tersesat bisa dengan mudah dikenali petugas dan bisa diantarkan ke rombongannya.

Di Embarkasi Solo, gelang dibuat di Wisma Armina, tak jauh dari Asrama Haji Donohudan. Gelang ini pun dibuat dadakan, beberapa jam sebelum kedatangan jemaah di Asrama Haji Donohudan. Gelang itu dibagikan kepada jemaah, setibanya di Asrama Haji Donohudan dari daerah asalnya. Gelang dibagikan bersamaan dengan pembagian paspor dan living cost.

ADVERTISEMENT

Gelang dikerjakan oleh Nur Rokhim bersama 6 temannya. Nur Rokhim mengatakan, batangan gelang sudah dibuat terlebih dahulu di Jepara. Kemudian di Donohudan ini tinggal mencetak atau menuliskan mengenai identitas jemaah tersebut pada gelang.

"Prosesnya di Jepara sudah dua bulan yang lalu. Di sini sudah berupa batangan. Untuk produksi di sini, pembuatan nama, nomor kloter, nomor paspor," jelasnya.

Dikemukakan dia, dalam produksi gelang haji ini pihaknya sehari bisa menghasilkan rata-rata 4 Kloter jemaah. Setiap kloter rata-rata 360 jemaah.

Proses pencetakan tulisan huruf dan angka timbul pada gelang ini pun terlihat cukup mudah. Mula-mula strip monel yang telah dipotong sesuai ukuran ditata di atas alat khusus yang terbuat dari kayu. Alat itu juga telah tersambung kabel ke sebuah adaptor besar.

Kemudian, identitas jemaah calon haji yang telah diprint di kertas stensil diletakkan di atas strip itu. Skrap seperti rakel sablon yang telah tersambung dengan aliran listrik tegangan rendah, kemudian dicelupkan ke air raksa.

Alat tersebut kemudian dikuaskan ke kertas secara perlahan dan hati-hati. Setelah itu, gelang dicuci dengan sabun dan dilap. Identitas jemaah pun sudah tercetak di gelang. Strip itu lalu dibulatkan untuk membentuk gelang dengan pipa besi.

"Hari ini membuat untuk 4 Kloter. Sehari rata-rata 4 kloter," terang dia.

Setelah menjadi gelang, kemudian dikemas satu per satu. Perajin juga memasukkan label nama lalu mengurutkannya sesuai nomor urut.

Menurut dia, gelang haji ini tak ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ada perubahan sedikit hanya pada gelang untuk petugas. Khusus untuk petugas haji, pada gelang itu ditambah tulisan petugas.




(apl/apu)


Hide Ads