Senja Kala Kios Buku Lawas Stadion Diponegoro Semarang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 25 Mar 2025 11:12 WIB
Suasana kawasan toko buku bekas di Jalan Stadion Timur, Kelurahan Karangkidul, Kecamatan Semarang Tengah, Senin (24/3/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Kawasan kios buku lawas di Stadion Diponegoro Semarang rupanya pernah jadi surga bagi para pencari buku. Bukan sekadar deretan kios yang menjual buku bekas, tetapi juga jadi ruang nostalgia para pembelinya.

Jika berjalan menyusuri Jalan Stadion Timur, Kelurahan Karangkidul, Kecamatan Semarang Tengah, akan tampak lapak-lapak buku lawas berjejer. Kawasan yang kini sepi itu ternyata pernah padat oleh pembeli mulai dari pelajar hingga orang tua, yang berburu buku di sini.

Kini, keadaan berbalik drastis. Lapak-lapak yang dulu ramai dengan hiruk-pikuk pengunjung kini mulai sepi, digantikan kafe-kafe yang lebih menarik perhatian generasi muda. Hanya ada segilintir orang yang masih berlangganan beli buku lawas hingga buku baru di sana.

Salah satunya warga asal Semarang Selatan, Pipit (37). Seorang ibu yang tengah menawar harga buku mewarnai dari pembelinya itu mengingat betul bagaimana ia selalu datang ke sini setiap kali membutuhkan buku untuk anaknya.

"Ini saya sedang beli buku belajar anak-anak. Sering ke sini sih nggak, tapi tiap beli buku pasti di sini. Dari anakku kecil sampai sekarang umur 13 tahun," kata Pipit kepada detikJateng, Senin (24/3/2025) sore.

Menurut perempuan yang mengenakan jaket ojek online itu menyebut, kawasan ini sudah sejak dulu menawarkan banyak keuntungan. Mulai dari harga yang lebih terjangkau, bisa ditawar, serta akses yang mudah.

"Kalau beli buku ke sini sangat menghidupkan nostalgia. Sebenarnya tokonya nggak banyak berubah dari dulu, cuma ada beberapa yang tutup. Tapi dari dulu penyusunan bukunya masih sama, harganya masih murah, bisa tawar menawar juga," paparnya.

"Harus diperhatikan pemerintah sih, soalnya toko buku kayak gini bisa meningkatkan literasi masyarakat. Bisa juga nanti mendongkrak ekonomi masyarakatnya," tambahnya.

Suasana kawasan toko buku bekas di Jalan Stadion Timur, Kelurahan Karangkidul, Kecamatan Semarang Tengah, Senin (24/3/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Tulis Judul untuk Cari Bukunya

Sementara itu, warga asal Semarang Timur, Nur Chasanah (25) mengenang bagaimana dulu ia dan teman-temannya berburu buku paket sekolah di tempat ini. Saat itu, Nur tengah mencari buku novel bekas demi bisa mendapat harga lebih murah.

"Dulu ada buku paket di sekolah, kita nyari siapa penulisnya, kita tulis judul bukunya, karena dulu nggak ada HP, nggak bisa foto. Nyarinya ke buku di stadion ini, kita datangi satu-satu kiosnya. Kalau di sini harganya lebih miring," jelasnya kepada detikJateng.

Ia juga mengingat bagaimana toko-toko ini menjadi jujugan utama saat siswa-siswi kenaikan kelas. Bahkan hingga SMP pada tahun 2013, ia masih merasakan ramainya suasana pembeli di kawasan toko buku lawas di belakang Stadion Diponegoro ini.

"Sekarang sepi banget karena sudah banyak buku online, PDF. Jadi orang sudah beralih. Dulu, tiap kenaikan kelas pasti banyak yang cari buku. Ada juga majalah Gaul, aku dulu suka beli itu," ujarnya sambil tertawa kecil.

Meski kini tak lagi aktif berbelanja di sana, ia tetap merasa tempat ini punya daya tarik nostalgia. Ingatan saat dirinya berkeliling mencari buku bersama ayahnya itu pun masih terpatri dalam benaknya.

"Kalau ke sini ya jadi nostalgia, ke sini pernah sama Ayah, karena nggak boleh naik motor sendiri. Terus berkejaran dengan waktu karena Ayah baru pulang jam 17.00 WIB padahal lapak tutup jam 18.00 atau 19.00 WIB," ujarnya.

"Sekarang di sani lebih sepi, tapi mungkin ini mulai diaktifkan lagi karena ada kafe-kafe. Jadi bisa nggaet kawula muda biar datang ke situ," katanya.

Ia pun berharap toko buku lawas bisa tetap hidup meski zaman sudah berubah. Menurutnya, penyaringan buku bajakan, aktivasi jual beli buku bekas, serta promosi kawasan sebagai pusat literasi bisa menjadi langkah konkret untuk menyelamatkan tempat yang pernah menjadi jantung perbukuan Semarang ini.

"Apalagi kan sekarang sudah banyak komunitas baca buku, saya juga ikut, sarannya sih pemerintah bisa lebih perhatian lagi, ada penyaringan buku bajakan, diaktifkan lagi program beli buku bekas," tuturnya.

Suasana kawasan toko buku bekas di Jalan Stadion Timur, Kelurahan Karangkidul, Kecamatan Semarang Tengah, Senin (24/3/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Silakan baca halaman selanjutnya di sini.




(apu/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork