Kementan Buka Keran Impor 2 Juta Sapi Hidup, Siapkan Lahan di Blora

Kementan Buka Keran Impor 2 Juta Sapi Hidup, Siapkan Lahan di Blora

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 31 Des 2024 12:32 WIB
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat diwawancara media di Magelang, Kamis (21/11/2024).
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat diwawancara media di Magelang, Kamis (21/11/2024). (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Semarang -

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengungkap program impor 2 juta ekor sapi selama 2024-2029. Sudaryono menyebut impor ini tidak dibiayai pemerintah, melainkan membuka peluang investasi bagi pengusaha.

Hal tersebut disampaikan Sudaryono dalam kegiatan Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jateng di Gradhika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jateng, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan.

Ia menjelaskan, impor sapi perah dan sapi pedaging ini menjadi penting selain untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging di Indonesia, tapi juga untuk menyediakan susu dalam program makan bergizi gratis yang akan dijalankan 2025 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di semua menu yang akan kita makan di (program) makan bergizi gratis, selain ikan dan garam menjadi domain Kementerian Pertanian. Kita sudah swasembada telur dan swasembada daging ayam sehingga kita tidak perlu adanya impor. Hanya untuk kebutuhan daging dan susu memang kita masih cukup besar kebutuhan impornya," kata Sudaryono di Kantor Gubernur Jateng, Selasa (31/12/2024).

Ia mengatakan, selama ini Indonesia selalu melakukan impor untuk 80 persen susu yang dikonsumsi masyarakat. Menyiasati hal itu, pihaknya mengaku akan mendatangkan indukan sapi hidup.

ADVERTISEMENT

"Kementerian Pertanian dari tahun lalu telah menginisiasi untuk penyediaan susu dan daging sapi dengan cara mendatangkan indukan hidupnya," jelasnya.

Tidak Gunakan APBN

Sudaryono menyebut impor sapi ini tidak dibiayai APBN. Namun pihaknya membuka kesempatan bagi pelaku usaha yang ingin berinvestasi.

"Mendatangkan indukan hidupnya, tidak menggunakan APBN dengan membuka kesempatan bagi private sektor, apakah swasta, BUMN, koperasi baik di dalam dan luar negeri untuk berinvestasi peternakan sapi itu di Indonesia," sambungnya.

Ia menargetkan, 2025 mendatang, pihaknya dapat mendatangkan semakin banyak sapi perah dan sapi pedaging untuk memenuhi ketersediaan susu dan daging. Total, akan ada 2 juta sapi hidup yang didatangkan di Indonesia selama 2024-2029.

"Targetnya adalah 1,2 juta ekor sapi perah, yang berkomitmen sudah ada 141 pelaku usaha dari dalam maupun luar negeri untuk sapi pedaging kami menargetkan 800.000 ekor sapi pedaging, sudah ada 70 pelaku usaha," paparnya.

Sapi tersebut didatangkan dari beberapa negara, salah satunya Brazil yang memiliki populasi sapi cukup tinggi. Peraturan Pemerintah yang mengatur regulasi untuk mendatangkan sapi hidup pun disebut telah diusulkan ke Presiden Prabowo Subianto

"Sudah kami ajukan ke Presiden dan sudah ditandatangani, tinggal nunggu diundangkan sehingga kami bisa mendatangkan sapi hidup dari Brazil dengan total 5 tahun ini kita dapatkan 2 juta ekor," jelasnya.

Siapkan Lahan di Blora

Pihaknya pun telah mengidentifikasi total luas lahan yang dibutuhkan nantinya jika 2 juta sapi hidup dapat didatangkan ke Indonesia. Lahan terbesar di Provinsi Jateng berada di Kabupaten Blora.

"Totalnya sudah kita identifikasi ada 1,7 juta hektare di seluruh Indonesia. Kalau di Jawa Tengah ini ada di Blora, kemudian ada di beberapa kabupaten yang lain, nanti kami bisa berikan," terangnya.

Ia mengajukan 1,7 juta hektare lahan di Indonesia itu menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk menarik pengusaha agar berinvestasi di sektor sapi hidup. Terlebih, kebutuhan daging dan susu juga dibutuhkan untuk mendukung program makan bergizi gratis.

"Penyediaan daging dan susu ini di-trigger juga oleh kebutuhan makan bergizi gratis," kata Sudaryono.

"Kebutuhan akan bahan pangan itu sudah ada jaminan pasarnya, sehingga ini yang membuat banyak pengusaha baik dalam maupun luar negeri mau dan berkeinginan untuk berinvestasi di Indonesia, untuk mendatangkan sapi hidup," pungkasnya.




(aku/apl)


Hide Ads