Kreatifitas dalam menciptakan ragam makanan bisa mendatangkan cuan tersendiri. Seperti yang dilakukan oleh Dzikriyah yang menyulap tempe menjadi aneka ragam kue, salah satunya nastar.
Nastar tempe kreasi perempuan yang tinggal di Kuripan Kertoharjo, Pekalongan Selatan menjadi camilan yang begitu menggoda. Tidak heran jika nastar tempe bikinannya itu kini banyak dipesan untuk camilan.
Kreasi makanan Dzikriyah ini tidak begitu saja tercipta. Semua berawal ketika Dzikriyah mendapati banyaknya tempe sisa yang tidak laku terjual. Dari situlah, ia kemudian memutar otak untuk memanfaatkan bahan tersebut menjadi camilan yang tidak biasa, salah satunya adalah nastar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui detikJateng di rumah produksi tempe, Dzikriyah menjelaskan, inovasi dari fermentasi kedelai menjadi beberapa jenis kue cemilan ini berawal dari tempe yang selalu sisa. Padahal, setiap hari Dzikriyah menghabiskan hingga 60-70 kilogram kedelai untuk memproduksi tempe.
"Saya UKM tempe biasanya kan kalau jualan tempe itu kadang laris, kadang masih, terus saya itu gimana ya caranya biar tempe itu walaupun masih (sisa jualan), bisa untuk tambah-tambah penghasilan," katanya.
Awalnya, Dzikriyah mencoba mengelola tempe menjadi es krim. Melalui sejumlah eksperimen, akhirnya berhasil. Tidak sampai di sini saja, ia mencoba inovasi tempe dalam bentuk kue seperti egg roll tempe, stik tempe, dan terakhir nastar.
"Setelah membuat es krim, saya inovasi tempe ke kue-kue tadi. Terakhir membuat nastar berbahan tempe, Alhamdulillah, sampai sekarang," katanya.
Untuk membuat nastar berbahan tempe, tempe harus diparut dan dijemur. Setelah kering, bahan itu kemudian dihaluskan agar berbentuk tepung dan baru bisa diolah.
"Kalau perbandingan tepung 40 persen, tempe 60 persen. Ini sudah dua tahun ini membuat nastar tempe. Ya Alhamdulillah banyak yang suka," katanya.
Dengan karya inovasi ini, ia mengaku beberapa kali mengikuti pameran inovasi. Hal itu juga yang membuat kue buatannya banyak pesanan terlebih saat menjelang lebaran.
"Kalau pesanan nastar (tempe), biasanya ramai saat menjelang lebaran. Kan identik dengan lebaran ya kue nastar itu," kata Dzikriyah.
Pada Lebaran 2023 lalu misalnya, dirinya cukup dibuat repot dengan banyaknya pesanan khusus nastar tempe. Bahkan, dia bisa untung rata-rata Rp 3-5 juta per bulan. Pembeli juga harus memesan lebih dulu sebelum bisa menikmati nastar berbahan tempe itu.
"Ada pesanan 600 pcs, 1 pcs kapasitas 200 gram. Kita sampai kewalahan, banyaknya order," katanya.
"Kalau nastar tempe, kan jarang ditemui, kita cari celah itu. Apalagi kita buat tempe sendiri, jadi ya Alhamdulillah , banyak keuntungannya, banyak yang pesan juga," jelasnya.
Salah satu pelanggan yakni Diana (27), mengakui kue nastar tempe, berbeda dengan nastar pada umumnya. Namun, menurutnya rasanya tetap enak.
"Tempe sendiri kan banyak kandungan gizinya. Kalau rasa ya enak, agak gimana gitu. Bikin ketagihan. Biasanya saya pesan untuk keluarga di luar kota sebagai oleh-oleh," katanya.
(afn/apl)