Pakai PLTS, Pasar Gedhe Klaten Bisa Hemat Biaya Operasional Puluhan Juta

Pakai PLTS, Pasar Gedhe Klaten Bisa Hemat Biaya Operasional Puluhan Juta

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 12 Sep 2024 14:43 WIB
Ratusan panel surya PLTS di atap Pasar Gedhe Klaten
Foto: Arina Zulfa Ul Haq
Klaten -

Pasar Gedhe Klaten menjadi pionir penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia. Sudah setahun sejak penggunaan PLTS, kini pasar tersebut sudah bisa menghemat biaya operasional hingga puluhan juta.

Pasar Gedhe yang telah diresmikan sejak 3 Desember 2023 lalu itu menjadi pasar tradisional pertama yang menggunakan PLTS atap (rooftop) untuk menghidupkan listrik di pasar.

Pasar Gedhe sendiri digangun mengusung konsep bangunan hijau atau green building yang memiliki fasilitas modern seperti eskalator dan elevator. Lurah Pasar Gedhe Klaten Purwadi mengatakan, selama penggunaan PLTS rooftop, Pasar Gedhe Klaten sudah menghemat hingga puluhan juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemakaian listrik kalau nggak pakai PLTS itu bisa sampai Rp 40-50 juta per bulan. Pas awal itu pernah dicoba, lampunya dinyalakan semua," kata Purwadi saat ditemui detikJateng di Pasar Gedhe Klaten, Kamis (12/9/2024).

"Tapi setelah diaktifkan PLTS, sekarang angka (biaya listrik) cuma Rp 18-20 juta. Bisa untuk menekan biaya operasional Pasar Gedhe," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, PLTS yang kini terpasang di atap dua unit gedung Pasar Gedhe itu berkapasitas 207,9 KWp dan bisa menghidupi sekitar 30 persen kebutuhan listrik di Pasar Gede.

"Kalau pedagang kios itu tetap menggunakan PLN, tapi kita bisa pakai PLTS untuk biaya operasional fasilitas umum. Seperti lampu, eskalator, travelator," jelasnya.

Ia mengatakan, total kini sudah ada 462 panel surya yang terpasang di Pasar Gedhe Klaten, per panel menghasilkan 450 KWp. Purwadi mengatakan, selama ini tak ada hambatan dalam penggunaan PLTS.

PLTS di Pasar Gedhe sendiri hanya beroperasi pada siang hari, sementara pada malam hari listrik di Pasar Gedhe Klaten menggunakan listrik PLN.

"Kalau mati lampu itu tetap pasar juga mati lampu. malam pakai PLN. Jadi kalau malam dikurangi, dimatikan," tuturnya.

Sukses menjadi pasar pertama di Indonesia yang menggunakan PLTS, Pasar Gedhe Klaten pun sering mendapat kunjungan dari daerah lain sebagai percontohan terkait penggunaan PLTS untuk operasional pasar.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Klaten, Anang Widjatmoko mengatakan PLTS di Pasar Gedhe Klaten ini menjadi yang pertama diadakan di pasar tradisional.

"Mungkin sekarang kan banyak dibangun PLTS di pasar-pasar yang lain, tapi untuk yang pertama di Indonesia itu di Pasar Gede," ungkapnya.

Ia menyampaikan, penggunaan PLTS di Pasar Gedhe Klaten sudah sangat bermanfaat lantaran bisa menghemat pengeluaran hingga 40 persen per bulannya. Para teknisi di Pasar Gedhe Klaten hanya perlu rutin merawat dan membersihkan panel agar bisa beroperasi secara maksimal.

"Karena kan kalau panel itu tidak dibersihkan secara optimal nanti daya serapnya kurang. Makanya kita harus maintenance," jelasnya.

Meski PLTS Pasar Gedhe Klaten hanya digunakan pada pagi-siang hari lantaran tak memiliki baterai penyimpanan, inovasi penggunaan PLTS di Pasar Gedhe Klaten telah terbukti berhasil memangkas anggaran untuk operasional listrik.

"Tapi tetap luar biasa itu, karena kan pasar itu operasionalnya siang ya. Jadi kita terbantu," tandasnya.

(anl/ega)


Hide Ads