Warga Kudus Buat Peci Bahan Karung Goni, Tembus Sampai Irak dan Mekkah

Warga Kudus Buat Peci Bahan Karung Goni, Tembus Sampai Irak dan Mekkah

Dian Utoro Aji - detikJateng
Selasa, 05 Mar 2024 12:35 WIB
Usaha peci goni yang berasal dari Desa Piji Kecamatan Dawe turut serta pada acara Dandangan di Alun-alun Kudus Kulon, Selasa (5/3/2024).
Foto: Usaha peci goni yang berasal dari Desa Piji Kecamatan Dawe turut serta pada acara Dandangan di Alun-alun Kudus Kulon, Selasa (5/3/2024). (Dian Utoro Aji/detikJateng)
Kudus - Pengusaha peci goni asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah kebanjiran pesanan menjelang bulan Ramadan. Pecinya yang terbuat dari karung goni itu pun sempat terjual sampai Arab dan Irak. Seperti apa kisahnya?

Pengusaha peci goni itu adalah Nunung Ervana, warga Desa Piji Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Nunung, begitu dia disapa, juga ikut berjualan di Dandangan yang digelar oleh Pemkab Kudus untuk menyambut datangnya bulan puasa.

Stan peci buatan Nunung berada di kompleks Alun-alun Kudus kulon. Stannya itu buka saat di Dandangan mulai sore hari sampai malam. Sementara Nunung juga buka usaha peci goni di rumahnya Desa Piji.

Nunung mengatakan, peci dari karung goni buatannya itu mulai ramai pesanan menjelang Ramadan. Menurutnya saat ini sudah ada 300 peci goni yang terjual. Biasanya Nunung mampu menjual ribuan peci selama bulan Ramadan.

"Kalau Ramadan ini peningkatan lebih besar, karena peningkatan dari reseller atau pedagang untuk persiapan menjelang Ramadan sekitar 300an peci. Kemarin satu bulan sampai seribu peci, karena ini baru dan menjelang saja sudah ada 300-an, laporan terakhir Ramadan," jelasnya Nunung ditemui detikJateng di lokasi, Selasa (5/3/2024).

Usaha peci goni yang berasal dari Desa Piji Kecamatan Dawe turut serta pada acara Dandangan di Alun-alun Kudus Kulon, Selasa (5/3/2024).Usaha peci goni yang berasal dari Desa Piji Kecamatan Dawe turut serta pada acara Dandangan di Alun-alun Kudus Kulon, Selasa (5/3/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Gunakan bahan goni bekas karung tembakau

Nunung menceritakan sengaja memiliki karung goni untuk digunakan bahan pembuatan peci. Dia menilai banyak orang yang tidak melihat nilai jual dari karung goni. Karung goni yang semula digunakan untuk membungkus tembakau atau cengkeh, lalu digunakan untuk menjadi bahan peci buatannya.

Selagi ada pabrik rokok di Kudus, Nunung mudah mendapatkan karung goni. Dari karung goni bekas wadah tembakau atau cengkeh lalu dimanfaatkan untuk membuat peci.

"Bahan melimpah semasa ada pabrik rokok masih ada, karena ini bekas dari penimbun karung cengkeh dan tembakau. Kita beli daur ulang agar dapat ekonomi yang tinggi," terangnya.

"Karena ini adalah sesuatu budaya yang etnik, yang orang lain tidak memikirkan, tapi kita memikirkan ternyata bisa menjadi ikon Kudus maupun Indonesia," Nunung melanjutkan.

Nunung memiliki sekitar 6 pekerja untuk membantu membuat peci. Sehari, kata dia, mereka bisa menghasilkan 20-30 peci.

"Kalau proses pekerjaan itu mudah, tidak ada satu hari. Satu hari, satu orang itu bisa menghasilkan 20-30 peci," jelasnya.

Nunung menjual satu peci goni mulai Rp 20 ribu sampai Rp 85 ribu. Itu kata dia tergantung dengan model yang dipesan. Semakin rumit maka harganya semakin mahal juga.

"Harganya mungkin dari Rp 20 ribu sampai dengan Rp 85 ribu, tergantung dengan model dan motifnya, yang mahal kayak peci nasional. Karena kerumitannya," ucapnya.

Menurutnya peci buatannya banyak diminati orang. Sebab menurutnya semua kalangan dari rakyat biasa hingga pejabat menggunakan peci. Tak ayal kata dia peci buatannya sudah tembus sampai Mekkah dan Irak.

"Pernah dikirim ke Mekkah, Irak, Amsterdam, kita berbagai cara jaringan teman-teman, jadi pemasaran kita kita luas, ke Internasional dan nasional bisa berkembang. Kita paket, ada yang saat pulang ke Indonesia mereka bawa ke sana," ujarnya.

Usaha peci goni yang berasal dari Desa Piji Kecamatan Dawe turut serta pada acara Dandangan di Alun-alun Kudus Kulon, Selasa (5/3/2024).Usaha peci goni yang berasal dari Desa Piji Kecamatan Dawe turut serta pada acara Dandangan di Alun-alun Kudus Kulon, Selasa (5/3/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Modalnya dari Kredit Usaha Rakyat

Nunung menceritakan memulai usaha membuat peci dari karung goni sejak tahun 2019. Saat itu dia memiliki inspirasi untuk membuat peci yang berasal dari karung goni. Nunung saat itu mengaku tidak memiliki cukup modal. Akhirnya dia memanfaatkan kredit usaha rakyat untuk memulai usahanya itu.

"Aku berdiri di tahun 2019, nah tahun itu kita merintis dari nol, tidak punya apa-apa apalagi terus ada pandemi, kita kebetulan dibantu oleh BRI kebetulan kita bisa mengembangkan membuat sirkulasi dan keuangan dan perdagangan. Alhamdulillah pada saat itu kembangkan-kembangkan saat ini berhasil sudah ada topi goni, ada tas, sandal, dan peci," terangnya.

Nunung sempat menggunakan kredit usaha rakyat mulai Rp 5 juta. Lalu terakhir Rp 15 juta. Nunung bersyukur usahanya sekarang cukup dikenal oleh masyarakat luas.

"Awalnya Rp 5 juta, karena awal, terus lagi bagus meningkat sampai Rp 7 juta, dan terakhir itu sampai Rp 15 juta," tambah Nunung.

Dihubungi terpisah, Pimpinan BRI Kantor Cabang Kudus Iman Indrawan mengatakan pihaknya membantu usaha dan perekonomian masyarakat melalui kredit usaha rakyat. Iman berharap melalui kredit usaha rakyat itu dapat meningkatkan usaha rakyat dan memiliki dampak bagi masyarakat secara luas.

"Kredit usaha rakyat, artinya salah satu bentuk BRI Kudus untuk meningkatkan usaha atau perekonomian masyarakat melalui kredit usaha rakyat kepada nasabah, meningkatkan taraf ekonomi masyarakat," jelas Iman saat dihubungi.

"Niat kami biar masyarakat maju bareng. Kalau mereka maju kita juga kena dampaknya," lanjut dia.


(apu/cln)


Hide Ads