Cuan dari Perakitan Kotak Suara Pemilu 2024, Segini Upahnya

Cuan dari Perakitan Kotak Suara Pemilu 2024, Segini Upahnya

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 09 Jan 2024 17:45 WIB
Para pekerka sedang merakit kotak suara di gudang KPU di Desa Winong, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Selasa (9/1/2024).
Para pekerja sedang merakit kotak suara di gudang KPU di Desa Winong, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Selasa (9/1/2024). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Tahapan Pemilu 2024 juga mendatangkan cuan bagi masyarakat. Terutama untuk kegiatan proses sortir dan pelipatan surat suara serta perakitan kotak suara.

Perakitan kotak suara di KPU Boyolali dimulai Senin (8/1/2024) kemarin. Melibatkan puluhan pekerja dari masyarakat umum di wilayah Boyolali, khususnya warga sekitar lokasi gudang.

Perakitan kotak suara dilaksanakan di dua gudang. Yakni gudang di Desa Winong, Kecamatan Boyolali Kota dan di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo. Keduanya berada di Jalan Boyolali-Cepogo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upahnya Rp 1.400 per kotak," kata salah seorang pekerja, Iwan, ditemui di sela-sela merakit kotak suara di gudang Winong, Boyolali, Selasa (9/1/2024).

Dia bekerja dengan sistem kelompok dengan dua temannya. Dalam sehari kemarin, dari tiga orang itu rata-rata berhasil merakit sekitar 120-an kotak. Dengan hasil segitu, dalam sehari dia bisa membawa pulang penghasilan sekitar Rp 150 ribu.

ADVERTISEMENT

Dia pun mengaku bersyukur bisa bekerja merakit kotak suara ini. Warga Mojosongo, Boyolali ini mengaku sehariannya bekerja serabutan.

Perakitan mulai dari kardus yang masih lembaran itu, bentuk kotak. Pekerjaannya pun cukup mudah yakni tinggal menangkupkan ke tempat atau lubang yang sudah ada sesuai desainnya. Lalu diikat dengan tali tis, selanjutnya dibungkus plastik.

Para pekerka sedang merakit kotak suara di gudang KPU di Desa Winong, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Selasa (9/1/2024).Para pekerja sedang merakit kotak suara di gudang KPU di Desa Winong, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Selasa (9/1/2024). Foto: Jarmaji/detikJateng

Senada dikatakan Edi Kristianto. Dia bekerja melakukan perakitan kotak suara berdua bersama temannya, Krisna Wijaya.

"Kemarin kami berdua bisa merakit 220 kotak. Upahnya informasinya Rp 1.400 per kotak," jelas Edi, warga Teras, Boyolali.

Pekerja lainnya, Mardiyono, mengaku bekerja sendiri. Dalam sehari dia mentargetkan 100 kotak sehingga sehari bisa mendapat upah Rp 140 ribu.

"Biasanya saya bekerja sebagai tukang bangunan. Lagi sepi, tidak ada pekerjaan," ucapnya.

Kemudian dia ikut kerja merakit kotak suara ini. Menurut dia, penghasilannya lebih besar dibanding menjadi kuli bangunan.

Terpisah, Ketua KPU Boyolali Maya Yudayanti mengatakan perakitan kotak suara dimulai Senin (8/1) kemarin. Ditargetkan selesai dalam lima hari.

"Semoga sebelum lima hari selesai," ujar Maya Yudayanti ditemui di kantornya.

Setelah kotak suara terakit semua, KPU akan memasukkan surat suara ke amplop, kemudian dimasukkan ke kotak suara bersama logistik lainnya sebelum dikirim ke PPK.

Jumlah kotak suara yang dirakit sesuai kebutuhan di Kabupaten Boyolali sebanyak 17.089 kotak. Yakni untuk kebutuhan 3.409 Tempat Pemungutan Suara (TPS), masing-masing 5 kotak suara dan 44 kotak suara untuk 22 PPK.

"Semoga tidak ada yang rusak. Sampai hari ini belum ditemukan ada yang rusak. Semua masih bagus kondisinya," imbuh dia.

Lebih lanjut Maya mengatakan, logistik surat suara semua sudah diterima KPU Boyolali. Termasuk alat bantu coblos.

Sortir dan pelipatan surat suara saat ini masih berlangsung. Untuk surat suara DPR RI dan DPRD Provinsi sudah selesai. Saat ini proses sortir dan pelipatan surat suara DPRD Kabupaten yang dilakukan per daerah pemilihan (dapil).

"Karena DPRD Kabupaten harus dipisah per dapil, kami harus sangat berhati-hati supaya tidak terjadi tertukar (antardapil). Maka harus kami pastikan ketika ganti surat suara yang akan dilipat itu lokasinya harus clear, harus bersih terlebih dahulu," pungkasnya.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads