Amran bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri acara gerakan peningkatan produksi pangan melalui optimalisasi peran Lembaga Masyarakat Desa Hutan atau LMDH se-Jawa Tengah di Lapangan Kridosono, Blora. Kunjungannya bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu dihadiri oleh Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Bupati Blora Arief Rohman, dan para pejabat lainnya. Ribuan petani dari LMDH Jateng juga hadir.
"Kami sudah keliling di 11 provinsi seluruh Indonesia. Keluhan pertama adalah pupuk. Kemudian yang kedua adalah LMDH belum bisa mengakses pupuk. Yang ketiga adalah sulit mengakses solar untuk traktor," ungkap Amran dalam sambutannya, Kamis (18/1/2024).
Dia melanjutkan, poin keempat adalah masalah sistem regulasi kartu tani yang menyulitkan para petani. Kemudian petani yang lebih dari satu kali masa tanam hanya mendapatkan satu pupuk.
"Yang keempat adalah kartu tani sulit digunakan menebus pupuk. Yang kelima, yang tanam satu kali dua kali tidak mendapatkan pupuk. Hanya mendapat pupuk satu kali saja," ungkapnya.
Amran mengaku mengetahui jerih payah petani karena dia juga merasakan penderitaan yang sama. Dia mengaku bangga menjadi anak yang memiliki ayah seorang babinsa dan juga seorang petani.
"Karena yang jadi Menteri anak babinsa juga petani. Jadi mengetahui apa yang diinginkan petani Indonesia," ucapnya.
Amran juga mengatakan untuk mengakses pupuk sekarang dipermudah. Tidak perlu repot-repot menggunakan kartu tani, cukup menggunakan KTP.
"Pupuk untuk kartu tani yang selama ini menyulitkan petani bisa menggunakan KTP, tanpa kartu tani bisa mengambil pupuk. Petani yang tidak punya kartu tani bisa menebus tanpa kartu tani," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman menyampaikan terima kasih atas berbagai bantuan dan perhatian Kementerian Pertanian terhadap jalannya pembangunan pertanian di Kabupaten Blora. Untuk diketahui, Blora merupakan wilayah hutan dan pangan yang memiliki mayoritas masyarakat petani.
"Alhamdulillah atas bantuan bapak presiden melalui bapak menteri selama beberapa tahun ini para petani mendapat akses jalan yang sudah dibangun dalam beberapa tahun terakhir. Perlu kami laporkan bahwa separuh wilayah Blora adalah hutan yang jumlahnya mencapai 49,5 persen," katanya.
Arief menambahkan, saat ini Kabupaten Blora menjadi lumbung padi terbesar ke-5 dan lumbung jagung terbesar ke-2 di Jawa Tengah. Sementara untuk subsektor peternakan, Kabupaten Blora merupakan penghasil ternak terbesar pertama di Jawa Tengah.
"Dan peserta yang hadir pada saat ini mencapai 35 ribu peserta terdiri dari kelompok tani, babinsa dan elemen lainnya yang juga telah memberi kontribusi besar terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Blora," jelasnya.
(rih/ahr)