Lonjakan Wisatawan di Solo Capai 25 Persen, Dispar: Lebihi Prediksi

Lonjakan Wisatawan di Solo Capai 25 Persen, Dispar: Lebihi Prediksi

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 01 Jan 2024 14:40 WIB
Pemilik Batik Domas, Arga, saat membatik di toko batik miliknya.
Foto: Keramaian di Kampung Batik Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon. (Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Solo -

Tingkat kunjungan wisatawan di Kota Solo meningkat hingga 25 persen. Capaian tersebut sudah melebihi perkiraan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo.

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Solo, Gembong Hadi Wibowo mengatakan sebelumnya ia sudah menghitung jumlah wisatawan tanggal 16-27 Desember 2023.

Dalam jangka waktu hanya 11 hari, jumlah kunjungan wisatawan tercatat sebanyak 217.948 orang. Wisatawan nusantara sebanyak 217.706 orang, dan wisatawan mancanegaranya 242 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu untuk dalam jangka waktu 11 hari, padahal kalau di bulan November itu wisatawan yang ke destinasi ada 286.310 orang. Kemarin kami prediksikan 15% tetapi kenyataannya sekitar 20% atau 25%," kata Gembong saat dihubungi detikJateng, Senin (1/1/2023).

Sementara itu, tampak pula pelonjakan wisatawan pada tahun 2023 jika dibandingkan dengan kunjungan wisatawan tahun 2022. Hal itu disinyalir karena adanya penambahan destinasi wisata di Kota Solo, seperti Masjid Sheikh Zayed, Solo Safari, Pracima Tuin, serta Lokananta.

ADVERTISEMENT

"Kunjungan wisatawan tahun 2022 baik yang melalui destinasi maupun yang melalui akomodasi, itu semuanya tercatat 2.530.805 orang, terdiri dari wisatawan nusantara 2.521.457 orang, kemudian wisatawan asing 9.348 orang," paparnya.

"Pada tahun 2023 ini yang sudah tercatat di kami, yang sudah fix itu sampai dengan bulan November saja sudah 4.896.426 orang, terdiri dari wisatawan nusantara 4.875.678 orang kemudian wisatawan mancanegara 20.748 orang," sambungnya.

Melihat adanya peningkatan kunjungan wisatawan yang cukup signifikan ini, ia berharap kunjungan wisatawan dapat terus meningkat. Terlebih saat nanti Taman Balekambang sudah mulai beroperasi.

"Tapi juga juga meningkatnya jumlah wisatawan itu nanti juga harapannya adalah diimbangi dengan belanja wisatawan juga meningkat. Termasuk juga rata-rata lama tinggalnya harapannya bisa meningkat, kemudian keterisian akomodasi juga bertambah," ujar Gembong.

Ia pun memaparkan, bahwa rata-rata lama tinggal untuk wisatawan selama 2022, yaitu wisatawan nusantara 1,35 hari, dan wisatawan mancanegara 2,51 hari itu. Sementara tahun 2023, rata-rata lama tinggal wisatawan nusantara mencapai 1,43 hari, dan wisatawan mancanegara 2,16 hari.

"Kalau 2023 yang menjadi primadona ya tiga yang kami sebutkan tadi itu, ada yang pertama Masjid Syeih Zayyed, kemudian Solo Safari, dan Pracima Tuin, kemudian juga Lokananta," tuturnya.

Ia menambahkan, gelaran Car Free Night di Solo selama pergantian tahun pun diperkirakan menjadi salah satu faktor daya tarik wisatawan. Hal itu terlihat dari pelat nomor kendaraan-kendaraan di kantong parkir CFN yang berasal dari luar Kota Solo.

"Jadi saya melihatnya dari lokasi parkir itu ternyata banyak sekali kendaraan yang pelat nomornya dari luar kota," tuturnya.

"Padahal di kota-kota lain atau di daerah-daerah lain di daerah sekitar juga juga menggelar perayaan, tapi ya ternyata juga masih ada banyak yang ke Solo. Semoga bisa meningkatkan perekonomian UMKM yang tadi malam," harap Gembong.

Pemilik Batik Domas, Arga, saat membatik di toko batik miliknya.Pemilik Batik Domas, Arga, saat membatik di toko batik miliknya. Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Transaksi di Kampung Batik Kauman Belum Meningkat

Kampung Batik Kauman menjadi salah satu destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan selama musim liburan. Sayangnya, pemilik toko batik menyebut belum ada peningkatan yang signifikan dari pejualan batik.

Hal tersebut dikatakan Ketua Paguyuban Kampung Batik Kauman, Gunawan Setiawan. Ia mengatakan, memang banyak wisatawan yang berkunjung ke Kampung Batik Kauman selama momen liburan.

"Tamu (pengunjung) ramai, tapi acaranya cuma jalan-jalan dan foto-foto," kata Gunawan saat dihubungi detikJateng, Senin (1/1/2023).

Sejak libur Natal 25 Desember, hingga libur Tahun Baru 2024 ini, menurut Gunawan memang tampak ada peningkatan pengunjung. Namun, wisatawan yang datang lebih sering berswafoto, jalan-jalan menikmati suasana Kampung Batik Kauman, atau mencoba kuliner yang tersedia.

"Secara umum daya beli wisatawan menurun, dan ketertarikan wisatawan beralih ke foto dan belajar membatik. Tapi jumlah kunjungan naik 2 kali lipat," tuturnya.

Menurut Gunawan sendiri, hal itu adalah keunikan yang dirasakannya pada tahun ini. Kampung Batik Kauman yang sudah menjadi kampung wisata itu tampaknya lebih menarik wisatawan untuk berwisata, bukan berbelanja.

"Membeli batik iya, tapi kalau saya lihat presentasenya tidak yang meningkat. Sebelum pandemi malah penjualannya lumayan," sambungnya.

Hal serupa pun dirasakan pemilik Toko Batik Domas, Arga. Ia merasa meski wisatawan tampak ramai memenuhi gang-gang Kampung Batik Kauman sejak libur Natal 2023, belum ada peningkatan penjualan secara signifikan.

"Sama (seperti Gunawan), penjualannya belum meningkat drastis, ya banyak yang ke sini main-main, foto-foto," terang Arga.

"Meningkat, cuma tidak signifikan," sambungnya.

Menurutnya, pembeli sendiri paling banyak datang dari luar Kota Solo, khususnya Jakarta. Melihat belum adanya peningkatan penjualan yang signifikan selama libur Natal, ia berharap akan ada peningkatan penjualan saat libur Tahun Baru 2024 ini.




(apu/aku)


Hide Ads