Penjual Ternak Bilang Harga-Penjualan Melorot Imbas Kasus Antraks Gunungkidul

Penjual Ternak Bilang Harga-Penjualan Melorot Imbas Kasus Antraks Gunungkidul

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 12 Jul 2023 18:03 WIB
Ilustrasi salah satu tempat penjualan sapi dan kambing di Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
Ilustrasi salah satu tempat penjualan sapi dan kambing di Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Bantul -

Penjual hewan ternak di Kabupaten Bantul mengaku munculnya kasus antraks di Gunungkidul berimbas kepada harga dan penjualan. Begini kata penjual ternak sapi.

"Ya berpengaruh, harganya melorot karena antraks. Turunnya mulai Rp 1 sampai Rp 2 juta misal dari Rp 16 jadi Rp 15 juta," kata salah satu penjual hewan ternak di Kapanewon Srandakan, Bantul, Agus Sriyono saat dihubungi wartawan, Rabu (12/7/2023).

Selain turunnya harga hewan ternak, saat ini penjualan bibit atau anakan sapi juga mengalami penurunan. Menurut Agus, pembeli belum berani membeli banyak anakan hewan ternak karena takut dengan penyebaran antraks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penurunan penjualan 10 sampai 20 persen. Karena gini, pasca Idul Adha jualan bibit (hewan ternak) biasanya laris, ini sepi, pada takut. Biasanya bisa laku 5 sampai 6 ekor saat ini hanya bisa menjual 1 sampai 2 ekor saja," ujarnya.

Agus juga mengungkapkan saat ini penjual hewan ternak di Bantul tidak ada yang mengambil dari Gunungkidul. Karena itu, Agus meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir jika membeli hewan ternak dari Bantul.

ADVERTISEMENT

"Saat ini sapi dari atas (Gunungkidul) tidak diminati. Seperti saya ini sudah tidak berani (ambil dari Gunungkidul) sampai semua normal. Jadi ya hanya lokalan saja (ambil ternak untuk dijual dari Bantul)," ucapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Joko Waluyo.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Joko Waluyo. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo membenarkan soal penurunan harga ternak. Namun penurunan harga itu tidak signifikan.

"Sepertinya harga ternak tidak begitu mencolok penurunannya. Karena memang ada penurunan karena pasca Idul Adha, jadi yang jantan harganya kembali seperti sebelum Idul Adha," kata Joko.

Selain itu, Joko menyebut khusus permintaan daging untuk kuliner masih normal.

"Jadi belum ada pengaruh signifikan dari kasus antraks di Gunungkidul karena permintaan daging masih sama dan belum ada penurunan. Kuliner juga masih seperti awal, belum ada pengaruh," imbuhnya.




(rih/apl)


Hide Ads