.webp)
Kondisi warga Pedukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul yang menjalani perawatan akibat terpapar antraks semakin membaik. RSUD Wonosari menyebut tidak lama lagi laki-laki lanjut usia ini bisa menjalani rawat jalan.
Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati mengatakan, bahwa satu pasien antraks masih menjalani perawatan di ruang isolasi. Saat ini untuk penanganan terhadap yang bersangkutan dengan diberi antibiotik.
"Untuk penanganan antraks tidak terlalu rumit, hanya diberi antibiotik saja. Untuk kondisi pasien sudah membaik," kata Heru kepada wartawan di Gunungkidul, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heru menjelaskan, kondisi pasien membaik seperti luka pada kulit yang mulai mengering. Heru memperkirakan pasien tersebut tidak lama lagi bisa menjalani rawat jalan.
"Kondisi baik, luka-lukanya sudah mengering. Jadi kemungkinan tidak lama lagi pasien diperbolehkan pulang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengungkapkan bahwa warga yang seropositif antraks kondisinya sudah membaik. Menurutnya yang masih menjalani perawatan tinggal satu orang.
"Jadi hanya yang satu rawat inap itu saja yang belum (sembuh)," kata Dewi.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Gunungkidul menyebut ada satu warga Pedukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, yang menjalani perawatan di RSUD Wonosari. Hal itu karena laki-laki berusia lanjut ini mengalami gejala antraks seperti luka dan bengkak pada tangan.
Diketahui, kasus antraks muncul di Pedukuhan Jati. Satu orang laki-laki berusia 73 tahun meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito pada 4 Juni lalu.
Sementara 87 orang lainnya berstatus suspek. Pemkab Gunungkidul melokalisir hewan ternak di zona merah. Selain itu juga dilakukan pemberian vaksin pada ternak.
(rih/rih)
