Sementara itu, Kepala BPN Purworejo, Andri Kristanto menjelaskan dari 176 bidang yang sebelumnya berperkara, hingga hari ini sudah ada 168 bidang yang menerima UGR. Sisanya sebanyak 8 bidang diharapkan bisa segera dibayar karena masih ada kekurangan administrasi.
"Dari 176 bidang yang dulu ikut PMH, sampai hari ini ada 168 bidang yang menerima UGR dan sisa 8 masih melengkapi administrasi," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Bendungan Bener digadang bakal menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian sekitar 159 meter, panjang timbunan 543 meter, dan lebar bawah sekitar 290 meter. Realisasi megaproyek tersebut menelan APBN sekitar Rp 4 triliun.
Pembangunan bendungan tersebut membutuhkan sedikitnya 590 hektare lahan milik warga dari sembilan desa. Adapun desa yang terdampak langsung pembangunan Bendungan Bener antara lain Desa Nglaris, Limbangan, Guntur, Karangsari, Kedung Loteng, Bener, Kemiri dan Redin. Sedang Desa Wadas diketahui akan diambil batu andesitnya sebagai bahan pembangunan bendungan tersebut.
"Total target yang dibutuhkan 590 hektare dan sudah realisasi sekitar 554 hektare atau prosentase 93.9 persen," pungkasnya.
(apl/ahr)