Melihat Geliat Kerajinan Beduk di Kedungbanteng Banyumas

Melihat Geliat Kerajinan Beduk di Kedungbanteng Banyumas

Anang Firmansyah - detikJateng
Kamis, 30 Mar 2023 14:42 WIB
Pekerja memproduksi beduk untuk pesanan dari berbagai daerah di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Kamis (30/3/2023).
Pekerja memproduksi beduk untuk pesanan dari berbagai daerah di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Kamis (30/3/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Kerajinan beduk yang diproduksi warga di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, sudah cukup terkenal. Mereka mendapat order yang berdatangan dari berbagai daerah.

Setiap menjelang puasa dan Lebaran, pesanan semakin meningkat sehingga mereka harus lembur agar pesanan bisa selesai tepat waktu.

Pemilik usaha Beduk Nurul Ikhsan, Toufik Amin (50) menjelaskan usai usahanya sempat porak poranda terdampak pandemi. Namun, pada tahun ini geliat pembuatan beduk meningkat tajam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah peningkatan cukup lumayan tahun ini. Sudah mencapai 90 persen. Hanya saja kendalanya mbokan PPKM startnya jadi mandan tertunda kemarin," kata Toufik saat ditemui wartawan, Kamis (30/3/2023).

Pada hari biasa menurut Toufik pesanan dalam sebulan hanya bekisar 3-4 beduk. Namun, pada dua bulan sebelum Ramadan dalam seminggu bisa lima pesanan.

ADVERTISEMENT

"Sekarang dilembur, pekerjanya 5 orang. Yang bertugas bikin tempatnya satu yang bikin beduk satu. Saya tidak menyangka pesanan membeludak," terangnya.

Pada produksi kali ini, ia membuat pesanan yang berasal dari berbagai daerah. Rata-rata pesanan datang dari luar kota.

Selain memproduksi beduk, ia juga membuat rebana dan kentongan. Namun yang paling terkenal adalah produk beduk.

"Awal masuk bulan Ramadan sudah ada pesanan. Dari Jakarta, Bumiayu, Purbalingga, Banjarnegara dan Banyumas," jelasnya.

Produk beduk buatannya yang berukuran terbesar berdiameter 150 cm dan panjang 2,25 meter dan dihargai Rp 50 juta. Sedangkan untuk terkecil berukuran diameter 50 cm dan panjang 70 cm dihargai Rp 2,8 juta.

"Tahun ini ada kenaikan harga per beduk Rp 500 ribu. Kayunya pakai trembesi, bahannya kulit sapi dan kambing," ungkapnya.

Satu beduk bisa dikerjakan dalam waktu sekitar empat hari untuk ukuran 1 meter. Namun kalau dilembur dan banjir pesanan seperti saat ini, pembuatan beduk bisa selesai dalam waktu 2 hari.

"Pesanan saya kebanyakan dari online atau kalau tidak masjid yang sudah ada stiker Nurul Ikhsan. Rata-rata pesan dari situ," ujarnya.




(ahr/ams)


Hide Ads