Ramadan memang bulan penuh berkah bagi petani kolang-kaling di Desa Terlaya, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Ramadan ini mereka panen kolang-kaling, buah yang banyak diburu untuk campuran kolak, es campur, dan lain-lain.
Salah satu petani Dusun Cikuning, Frangki (30) mengatakan saat bulan puasa sebagian besar tanaman kolang-kaling di wilayahnya siap dipanen. Selain memanen dari hasil kebun sendiri, tidak sedikit petani yang mencari kolang-kaling di hutan.
"Mereka ambilnya dari sekitar hutan desa sini. Sekarang sedang panen, jadi banyak stoknya," tutur Frangki, Selasa (28/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bisnis kolang-kaling saat puasa, menurut Frangki terbilang menguntungkan. "Banyak pengepul datang ke rumah. Panenan ini dapat 1 ton kolang-kaling," kata Franki.
Franki bersyukur karena hasil panennya melimpah. Apalagi penjualan kolang-kaling saat Ramadan ini terbilang bagus. Permintaan kolang-kaling saat ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan hari biasanya.
Butuh proses khusus untuk mendapatkan buah kolang kaling siap jual. Buah kolang-kaling yang sudah dilepas dari tangkainya itu mesti direbus selama 2 jam. Setelah itu baru cangkangnya dibuka dan buah kolang-kaling dikeluarkan.
"Kolang-kaling yang sudah diproses siap dijual ke pasaran. Harga dari saya Rp 12.500 per kg," pungkasnya.
![]() |
Salah seorang pembeli, Igong (43) warga Bumiayu, sengaja datang langsung ke tempat petaninya.
"Mending langsung ke lokasi pembuatan. Sekalian jalan-jalan, biar dapat yang benar-benar bagus karena masih baru buat," ungkap Igong.
![]() |
(apl/dil)