Proses pembebasan lahan untuk jalan tol Jogja-Bawen terus dilakukan. PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) yang mengelola Jalan Tol Yogyakarta-Bawen mencatat hingga Maret 2023, pembebasan lahan di Seksi 1 mencapai 64,65 persen.
"Progres pembebasan lahan sebesar 64,65 persen dan progres kontruksi sebesar 31,30 persen untuk Seksi 1 Yogyakarta-SS Banyurejo sepanjang 8,8 kilometer sampai dengan Maret 2023," kata Direktur Utama JJB A.J Dwi Winarsa dalam keterangan tertulis, Rabu (29/3/2023).
Lokasi pembebasan lahan itu tersebar di Kabupaten Sleman, DIY, dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi Winarsa mengatakan, untuk tanah kas desa dan Sultan Ground, telah terbit Surat Tanggapan Permohonan Pelepasan Tanah Desa dari Keraton Yogyakarta tanggal 17 Desember 2022. Mekanismenya melalui hak pakai yang disetujui kedua pihak.
"Berdasarkan surat tersebut bahwa dapat digunakan untuk pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen tanpa harus dengan pelepasan. Penggunaan tanah tersebut dapat digunakan dengan memberikan Hak Pakai melalui perjanjian para pihak," terangnya.
Ia melanjutkan, hingga saat ini progres konstruksi untuk Seksi 1 Yogyakarta - SS Banyurejo sepanjang 8,8 Km sudah 31,30 persen.
Menurut Dwi, pembangunan jalan tol tetap memperhatikan aspek historis dari Keraton Yogyakarta dan situs-situs cagar budaya dan purbakala yang berada di wilayah Yogyakarta.
"Sementara dari sisi penghijauan diharapkan jalan tol Jogja-Bawen ini bisa mempunyai beautifikasi jalan tol yang indah sehingga nyaman dilewati pengguna jalan," terangnya.
Mengenai izin lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) telah menerbitkan izin lingkungan melalui SK No.SK.251/MENLHK/SETJEN/PLA.0/3/2022 Tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di Provinsi DIY dan Jateng.
"Jalan Tol Yogyakarta-Bawen jika sudah beroperasi penuh, perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta atau sebaliknya akan menjadi lebih cepat. Dari sebelumnya memakan waktu 3 jam menjadi hanya 1,5 jam," pungkasnya.
(dil/ahr)