Tak Hanya di Timur Tengah, Pohon Kurma Juga Tumbuh Subur di 'Ngadinah'

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Selasa, 28 Mar 2023 15:55 WIB
Perkebunan kurma 'Ngadinah' yang dikelola oleh Suparyoto di Berbah, Sleman, Selasa (28/3/2023). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Sleman -

Kurma merupakan tumbuhan khas yang berasal dari daratan Afrika dan Timur Tengah. Tak hanya tumbuh di area gurun yang kering dan panas, ternyata pohon kurma juga bisa ditemukan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.

Umumnya, pohon kurma banyak ditemukan di kawasan Afrika dan Timur Tengah, seperti Mesir, Irak, dan Arab Saudi. Namun, di Daerah Istimewa Jogjakarta (DIY) tepatnya di Padukuhan Gamelan, Kalurahan Sendangtirto, Berbah, Sleman juga ditemukan perkebunan kurma.

Adalah Suparyoto (65), orang pertama di Berbah yang mulai membudidayakan kurma sejak tahun 2016. Di kebun kurma yang dia namai 'Ngadinah' itu dirinya mulai fokus membudidayakan pohon kurma dan menjual bibit kurma ke berbagai daerah.

"Yang mendorong saya karena melihat petani kalau berdasarkan tanaman tradisional penghasilannya sedikit dan sering nombok. Saya berusaha memberikan contoh nahwa ada tanaman alternatif yang cukup menjanjikan di segi penghasilan," kata pria yang akrab disapa Paryoto ini saat ditemui detikJateng, Selasa (28/3/2023).

Ngadinah' yang dikelola oleh Suparyoto di Berbah, Sleman, Selasa (28/3/2023)." title="Perkebunan kurma 'Ngadinah' yang dikelola oleh Suparyoto di Berbah, Sleman, Selasa (28/3/2023)." class="p_img_zoomin" />Perkebunan kurma 'Ngadinah' yang dikelola oleh Suparyoto di Berbah, Sleman, Selasa (28/3/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng

Paryoto memiliki tiga lahan dengan total luas sekitar tiga ribuan meter persegi. Dari ketiga lahan itu, Paryoto mengklaim memiliki ribuan tanaman kurma dari berbagai jenis.

Ada sembilan jenis bibit kurma, Ajwa atau kurma nabi, barhee, KL-1, medjool, sukari, khalas, zaghloul, khenaizi, fath. Sembilan bibit itu yang dibudidayakan oleh Paryoto.

"Yang favorit itu tiga jenis (ajwa, barhee, KL-1) tambah medjool," bebernya.

Selama ini, kurma terkesan sebagai tanaman padang pasir. Tumbuhan yang masuk dalam jenis tanaman palem itu ternyata dapat dibudidayakan di Indonesia dan bisa berbuah juga. Termasuk di kebun milik Paryoto.

"Di sini bisa tumbuh dengan bagus, bisa berbuah dengan cepat dan pemeliharaannya tidak sulit. Cukup yang penting ada matahari, air, dan pupuk," terangnya.

"Kelebihan di negeri kita itu kurma itu bisa berbuah sepanjang tahun. Kalau di Saudi sana musiman, kalau di sini tidak kenal musim, jadi susul menyusul seperti kelapa," sambungnya.

Sejauh ini, beberapa pohon kurma milik Paryoto sudah mulai berbuah. Namun, dia belum menjual buah kurma itu. Mayoritas hanya dia bagikan ke pegiat kurma lain sebagai bibit.

Selain itu, dia masih fokus untuk menyemai bibit dan penjualan bibit pohon kurma. Dari ceritanya, Paryoto mendapatkan biji kurma dari Timur Tengah untuk kemudian diseleksi dan disemai di Indonesia menjadi bibit.

"Endingnya nanti saya ingin menarik masyarakat menanam alternatif (tumbuhan) lain. Selama belum bisa panen bagus untuk menutup operasional ya alternatifnya jual bibit dulu," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.




(aku/ams)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork