Menyambangi Perajin Barongan Blora, Ternyata Begini Cara Bikinnya

Menyambangi Perajin Barongan Blora, Ternyata Begini Cara Bikinnya

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Rabu, 08 Feb 2023 16:03 WIB
Rumah produksi Barongan Blora di Dukuh Karangrejo, RT 05 RW 02, Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Rabu (8/2/2023).
Rumah produksi Barongan Blora di Dukuh Karangrejo, RT 05 RW 02, Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Rabu (8/2/2023). Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng
Blora -

Barongan atau seni pertunjukan rakyat berupa tiruan binatang buas yang digerakkan orang di dalamnya telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda di Blora. Usaha membuat barongan masih laris. Berikut kisah salah satu perajin barongan, Sri Adi Santoro (46).

"Saya buat barongan dewasa dan juga barongan kecil yang dipakai anak-anak. Harganya dari Rp 120 ribu sampai Rp 2 juta," kata Sri saat diwawancara detikJateng, Rabu (8/2/2023).

Dia juga membuat topeng bujangganong, cepot dan grenduwon. Harga barongan dan topeng itu tergantung jenis dan tingkat kesulitan pembuatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjadi perajin kesenian khas Blora ini telah Sri geluti sejak 2006. Sebelumnya dia menjadi pemain barongan di salah satu grup lokal.

"Dulu saya merantau di Jakarta. Pulang ikut grup Sekar Joyo Kunden, Blora. Terus ada keinginan bikin barongan tahun 2006. Sambil kerja selain jadi pemain Sekar Joyo," kata bapak 1 anak ini.

ADVERTISEMENT

Ia memproduksi barongan di rumahnya di Dukuh Karangrejo, RT 05 RW 02, Desa Sukorejo, Tunjungan, Blora. Sri dibantu istri dan dua karyawan.

"2017 sudah nggak kerja. Saya bergelut langsung ke perajin, supaya barongan Blora lebih maju karena warisan tak benda daerah Blora," terangnya.

"Untuk penjualan bulan ini agak sulit karena ada sebagian perajin Blora yang produksi barongan. Penjualan berkurang," jelasnya.

Proses Membuat Barongan

Istri Sri, Ernowati (27) menjelaskan barongan besar biasanya menggunakan bahan kayu dadap, cangkring, lo, dan kayu kedondong. Adapun barongan kecil untuk anak-anak menggunakan bahan kayu randu.

Kayu tersebut setelah dibentuk barongan kemudian dilapisi kulit kambing. Gigi dan rahang dicat, mata barongan terbuat dari resin, berkain blaco, serta berambut ijuk.

"Rambut ijuk dari Temanggung. Kulit kambing beli dari Solo yang sudah kering, jadi tinggal pasang. Kulit kambing terus diwarna pakai semir," jelas Ernowati.

Biasanya untuk membuat barongan dewasa menunggu pesanan. Sedangkan untuk barongan kecil biasanya langsung diproduksi hingga ratusan biji.

"Sekali buat biasanya 100-200 barongan (kecil) kita proses. Untuk barongan besar itu satu-satu, biasanya tiga minggu sampai satu bulan pengerjaannya," ucap Ernowati.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads