Perjuangan Erma Buruh Pabrik Grobogan Rekrut Anggota Serikat Pekerja

ADVERTISEMENT

Round-Up

Perjuangan Erma Buruh Pabrik Grobogan Rekrut Anggota Serikat Pekerja

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 08 Feb 2023 09:28 WIB
Erma Oktavia pembuat video Pabrik Elit Bayar Lembur Syulit.  Erma dan teman buruhnya menggelar aksi di Semarang, Senin (6/2/2023).
Erma buruh pabrik Grobogan pembuat video 'Pabrik Elit Bayar Lembur Syulit'. Erma dan teman buruhnya menggelar aksi di Semarang, Senin (6/2/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Solo -

Seorang wanita buruh pabrik di Grobogan, Erma Oktavia, belakangan ramai dibicarakan karena aksinya memprotes soal uang lembur viral di media sosial. Di balik itu, Erma juga merupakan seorang aktivis buruh yang berjuang mendirikan serikat pekerja di tempat dia bekerja.

Awal Mula Dirikan Serikat Pekerja

Erma bercerita ide mendirikan serikat pekerja di perusahaannya PT Sai Apparel Grobogan datang dari seorang temannya. Temannya itu yang kemudian menjadi ketua serikat pekerja.

Mereka saat itu merasa perlu memiliki wadah bagi para pekerja untuk menampung aspirasinya. Dia juga yakin lahirnya serikat pekerja juga akan berdampak positif bagi perusahaan.

"Saya kan sudah bilang ke general manager 'Bapak kita itu mendirikan organisasi di sini bukan semata-mata egois mementingkan kepentingan pekerja, kita juga akan membantu Bapak dalam merekrut karyawan yang berpengalaman dan ahli di bidangnya'," katanya, Senin (6/2/2023).

Serikat Pekerja (SP) Spring akhirnya didirikan pada sekitar September 2022. Pihak perusahaan, kata Erma, saat itu mempersilakan pendirian serikat pekerja.

Pihak perusahaan disebutnya saat itu menyatakan tak akan menghalang-halangi pendirian atau aktivitas serikat.

Erma Ungkap Kesulitan Rekrut Anggota Serikat Pekerja

SP Spring, kata Erma, sempat mengalami kesulitan saat merekrut anggota. Erma juga mengaku mendapat intimidasi saat merekrut anggota.

Erma menyebut perekrutan itu di luar jam kerja, namun justru atasannya memberikan perlakuan tidak menyenangkan.

"Yang mau daftar ke saya dan mengisi formulir dibentak, dipaksa untuk masuk lagi kerja padahal itu udah di luar jam kerja. Kemudian saya diusir dan dia memanggil sekuriti bilang 'keluarin dia dari sini, dia orang gila'," ujar Erma, Senin (6/2).

"Buktinya selama saya di situ diintimidasi, dimutasi bahkan saya dikatain gila ketika merekrut anggota," katanya.

Sementara itu Erma yang belum setahun bekerja di perusahaan itu juga menceritakan hingga saat ini SK pendirian serikat pekerja belum didapat.

Kontrak Kerja Ketua SP Spring Tak Diperpanjang

Erma bercerita tentang dua pengurus SP Spring yang kontrak kerjanya tidak diperpanjang. Tak berhenti di situ, wanita berusia 30 tahun itu juga mengatakan kontrak kerja Ketua SP Spring juga tak diperpanjang.

"Ada dua orang tidak diperpanjang dan sekarang pun ketuanya malah, ketua serikat saya belum ditandatangani surat perpanjangannya," katanya.



Simak Video "Khawatir Longsor, Pabrik Kemasan Plastik di Sukabumi Ngadu ke Pemkab"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/rih)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT