Menengok Produsen Kain Kafan Halal di Sleman yang Bikin Kaget Ma'ruf Amin

Menengok Produsen Kain Kafan Halal di Sleman yang Bikin Kaget Ma'ruf Amin

Anggah - detikJateng
Selasa, 22 Nov 2022 12:03 WIB
Presiden Direktur PT Milangkora Perseda, Fitriani Kuroda, menunjukkan produk kain halalnya saat ditemui di Sleman, Selasa (22/11/2022).
Presiden Direktur PT Milangkori Perseda, Fitriani Kuroda, menunjukkan produk kain halalnya saat ditemui di Sleman, Selasa (22/11/2022). Foto: Anggah/detikJateng
Sleman -

Produk kain kafan halal bermerek KainHalal by MilangKori sempat menarik perhatian Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam acara Halal20 di Semarang, pekan lalu. Ternyata, kain tersebut diproduksi di Jogja. Berikut penjelasan lengkap seputar kain halal itu.

Diwawancarai di Sleman, Presiden Direktur PT MilangKori Perseda, Fitriani Kuroda mengatakan latar belakang membuat kain bersertifikat halal karena ingin menjawab tantangan Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia.

"Nah bagaimana kita menjadi konsumen jangan hanya selalu mengimpor. Sudah seharusnya Indonesia sejak dicanangkan sebagai kiblat fesyen muslim dunia kita harus punya bahan baku sehari-hari, kain yang dipakai sehari-hari yang sudah bersertifikasi halal," kata Fitriani, Senin (21/11/2022) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fitriani mengungkapkan, fokus utamanya ialah bagaimana agar produk tersebut dapat diekspor ke negara muslim lainnya.

"Kita tidak sekedar latah. Target kami sejak awal Indonesia jadi producer, dilirik negara lain dari Malaysia, Brunai, UAE, bahkan kita dapat sertifikat halal dari BPJPH dan LPPOM MUI," ujar Fitriani.

ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Milangkora Perseda, Fitriani Kuroda, menunjukkan produk kain halalnya saat ditemui di Sleman, Selasa (22/11/2022).Presiden Direktur PT Milangkora Perseda, Fitriani Kuroda, menunjukkan produk kain halalnya saat ditemui di Sleman, Selasa (22/11/2022). Foto: Anggah Trijaya/detikJateng

Selengkapnya di halaman berikut...

Proses Sertifikasi Halal

Fitriani menjelaskan proses dan kriteria untuk mendapatkan sertifikasi halal. Proses penilaian halal itu mengacu pada seluruh bahan bakunya, termasuk prosesnya dari hulu ke hilir.

"Sama seperti makanan dan minuman, (dari) bahan bakunya meliputi semua proses pembuatan benang, bebas dari bahan berunsur binatang dan najis," ungkap Fitirani.

Pengiriman barang pun menggunakan kargo bersertifikat halal. Oleh karena itu, produknya bebas dari bahan berunsur binatang dan najis.

"Setelah itu tahap kedua diaudit gudang harus terpisah, tidak tercampur dengan produk lain, jadi pabrik itu terpisah, selain dengan kain nonhalal ya semuanya diaudit. Hasilnya dengan nilai A Excellent," kata Fitirani.

"Karakter benangnya halus banget, kalau dipegang beda banget dengan kapas bagian luar yang sudah diproduksi masal. Ini yang menempel di bagian dalam biji kapas halus lembut itulah karakternya. Kami menamainya Serbika, yaitu serat biji kapas," imbuh Fitirani.

Menurut Fitriani, kain tersebut setara dengan sutra, yaitu berkilau, lentur, dan ringan. Sehingga umat muslim laki-laki yang menghindari pakaian berbahan sutra bisa menggunakan kain halal ini. Kain halal pertama kali di-launching pada Indonesia Fashion Week.

"Pertama kali kita meluncurkan itu April dalam Indonesia fashion week, mengundang Menteri Agama. Beliau sudah memakai sarung dan kemeja, Ibu Menteri pakai gamisnya," ujar Fitriani.

Fitiriani menambahkan, saat ini terbuka bagi customer yang ingin mencoba kain halal tersebut.

"Sebetulnya kita B2B tidak B2C, tapi kita tetap memberi kesempatan untuk orang mencoba seperti apa sih kain halal. Mereka boleh beli dengan batasan 10 meter untuk dicoba," pungkas Fitriani.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads