Teten Masduki Sebut Ekspor Rendah Bikin UMKM Rentan Terdampak Resesi

Teten Masduki Sebut Ekspor Rendah Bikin UMKM Rentan Terdampak Resesi

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 04 Nov 2022 20:43 WIB
Menteri Teten Masduki meninjau hasil produksi BUMDes di Kabupaten Kudus, Jumat (4/11/2022).
Menteri Teten Masduki meninjau hasil produksi BUMDes di Kabupaten Kudus, Jumat (4/11/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Kudus -

Resesi ekonomi global diprediksi bakal terjadi pada tahun 2023. Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki mengaku saat ini tengah menyiapkan beberapa antisipasi saat resesi.

"Kami sesuai arahan presiden diminta untuk menyiapkan segala suatu mengantisipasi dunia yang akan mengalami resesi ini," kata Teten kepada wartawan ditemui di Wisma Djarum Ploso, Kudus, Jumat (4/11/2022).

Teten menjelaskan ekonomi di Indonesia pada tahun ini masih aman dari resesi. Bahkan ekonomi masih mengalami pertumbuhan di atas 5 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun ini aman, pada kuartal dua ekonomi kita sudah pulih seperti sebelum pandemi. Di mana ekonomi kita tumbuh 5,44 persen dan (menurut) Menteri Keuangan tahun ini bisa tumbuh di atas 5 persen," jelas Teten.

Meski begitu, lanjutnya, masyarakat perlu mewaspadai soal prediksi resesi dunia yang bakal menghadang di tahun depan. Menurutnya ancaman resesi dunia tidak bisa dihindarkan.

ADVERTISEMENT

"Ya memang perlu kita waspadai tahun depan karena resesi dunia tidak terhindarkan. Dunia mengalami deflasi pertumbuhan rendah inflasi tinggi. Terutama oleh harga pangan dan energi," terang dia.

Teten melanjutkan sektor UMKM dari segi ekspor cukup rendah, hanya 15 persen. Namun menurutnya sektor UMKM bakal terdampak adanya resesi dunia.

"Nah UMKM itu kalau dilihat dari ekspornya kecil, 15 persen, tetapi bukan berarti tidak berdampak. Karena produk UMKM lebih banyak dikonsumsi di dalam negeri," ucap Teten.

"Nah itu daya beli masyarakat turun karena lapangan kerja sulit, investasi pasti terganggu, ini memang sedang kita pikirkan, bagaimana daya beli terus ada, sehingga UMKM tetap bertahan," dia melanjutkan.

Berkaca dari pandemi pemerintah pusat melakukan kebijakan untuk membangkitkan ekonomi. Mulai dari mempermudah pinjaman, subsidi bunya hingga hibah bagi usaha mikro. Upaya tersebut menurutnya bisa mengatasi ketika terjadi resesi pada tahun 2023 nanti.

"Dua tahun selama pandemi banyak program untuk menjaga UMKM, ada program restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, dan pembelian pembiayaan murah. Lalu ada hibah bagi usaha mikro," terang Teten.

"Saya kira tahun depan pendekatan seperti ini sangat efektif kebijakan berhasil untuk memulihkan UMKM," pungkas dia.




(ahr/ams)


Hide Ads